DE sendiri selain sebagai karyawan BUMN, ia juga memiliki usaha jual beli diecast mainan militer.
DE menjual barang, seperti gear perlengkapan dan baju taktikal secara online.
"Yang bersangkutan karyawan BUMN, dari segi pendapatan saya kira gaji sudah cukup."
"Kami masih mendalami aktivitas marketplace tersebut apakah untuk membeli bahan (atau) keuntungan penjualan untuk meng-upgrade senjata air gun itu biaya berapa? Hasil marketplace masih kita dalami," ucap Aswin.
Terkait temuan ini, lanjut Aswin akan bekerja menggandeng pihak berwenang lainnya, termasuk tidak menutup kemungkinan pihak marketplace.
Langkah tersebut dinilai perlu karena DE memiliki sejumlah akun jual beli online, di antaranya adalah palsu.
Sepak terjang DE
Aswin kemudian membeberkan sepak terjang dari DE.
Ia awalnya bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB) di Bandung pada tahun 2010 silam.
Mujahidin Indonesia Barat merupakan pendukung Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Kemudian 2014, dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS. Baru tahun 2016 ia terdaftar karyawan KAI," urai Aswin.
DE sebagai simpatisan ISIS melakukan sejumlah latihan-latihan menembak di Gunung Geulis Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk persiapan melakukan amaliah.
Ia turut mengumpulkan perlengkapan pendukungnya, termasuk senjata api. Terlihat dari senjata api milik DE dipasangi logo ISIS.
DE juga aktif di media sosial Facebook dan YouTube untuk menyebarkan ideologi ISIS
Dalam propagandanya, DE kerap gonta ganti akun karena dihapus oleh penyedia platform.
Baca juga: Densus 88 Juga Geledah Rumah Orangtua Pegawai BUMN Terduga Teroris di Baleendah BandungĀ