Pada tahun 1950, saat Ibu Kota Indonesia dikembalikan ke Jakarta, Husein Mutahar tidak lagi mengurus pengibaran bendera.
Pengibaran bendera setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966.
Selama periode itu, pengibar bendera dipilih dari para pelajar dan mahasiswa yang berada di Jakarta.
Baca juga: Kesan Perjuangan Para Paskibraka Perwakilan Provinsi Baru di Indonesia
Biodata Husein Mutahar
Mengutip Tribunnewswiki.com, Husein Mutahar memiliki nama lengkap Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim bin Ahmad al-Muthahar.
Ia merupakan salah satu tokoh negarawan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Husein Mutahar lahir di Semarang pada 5 Agustus 1916.
Ia menempuh pendidikan di MULO B pada tahun 1934 silam.
Ia juga pernah bersekolah di AMS A-I pada 1938.
Pada tahun 1946-1947, Husein Mutahar menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada jurusan Fakultas Hukum.
Husein Mutahar dikenal sebagai komponis musik Indonesia khusus lagu nasional dan kepanduan.
Beberapa lagu yang diciptakan Husein Mutahar adalah hymne Syukur dan Hari Merdeka.
Selain itu, ia juga menciptakan lagu berjudul Dirgahayu Indonesiaku.
Husein Mutahar juga menciptakan sejumlah lagu kepanduan seperti Tepung Tangan Silang-Silang, Mari Tepuk, Hymne Pramuka, Jangan Putus Asa, Saat Berpisah, Gembira, dan Slamatlah.
Karier Husein Mutahar diawali dengan menjabat sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di Yogyakarta.