News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Semangat Membangun Negeri, UI Kembangkan Teh dan Kopi Kesehatan Tanpa Kafein

Penulis: Matheus Elmerio Manalu
Editor: Vincentius Haru Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UI kembangkan teh dan kopi kesehatan tanpa kafein melalui dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) UI di Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

TRIBUNNEWS.COM - Semangat “Terus Melaju untuk Indonesia Maju” pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia (RI) terus ditanamkan pada sivitas akademika Universitas Indonesia (UI). 

Semangat membangun negeri ini salah satunya diwujudkan melalui berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat pedesaan, seperti yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) UI di Desa Sukajaya, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Guru Besar FFUI, Prof. Dr. Berna Elya, Apt., M.Si., bersama tim melihat adanya potensi pengembangan tanaman hanjeli yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Sumedang sebagai bahan pangan baru pengganti beras. 

Tanaman hanjeli atau yang bernama latin Coix lacrymajobi L. sering dimanfaatkan sebagai campuran beras, diolah sebagai nasi hanjeli, atau digunakan sebagai campuran makanan serealia, seperti campuran havermut (oatmeal) serta pelengkap kolak dan bubur kacang hijau.

Karena tanaman hanjeli mengandung antioksidan tinggi dan memiliki nilai gizi yang baik, Tim Peneliti UI tergerak untuk mengolahnya menjadi produk Teh dan Kopi Kesehatan Lacryma. Teh Lacryma berbahan dasar daun hanjeli yang mengandung fitocompound, yaitu zat aktif yang terbukti secara ilmiah menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi. 

Teh ini mengandung pemanis alami (zero kalori) sehingga aman dikonsumsi untuk penderita diabetes. Meski dibuat dalam berbagai varian rasa, Teh Lacryma tetap memberikan rasa khas hanjeli.

Baca juga: FEB UI Beri Pelatihan Pemasaran Produk Pertanian ke Pekerja Migran Indonesia di Korsel

Teh Lacryma dibuat dalam varian original, jahe, dan varian rasa lainnya. Pada masing-masing varian, teh tersebut memiliki beberapa manfaat. Misalnya pada varian original, produk ini memiliki kandungan fitosterol, protein, dan vitamin E yang bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas dan dapat menambah imunitas. 

Sementara itu, pada varian jahe, teh ini mengandung minyak atsiri, fitosterol, polifenol, protein, dan vitamin E yang berguna untuk menghangatkan dan menjaga kesehatan tubuh.

Untuk Kopi Lacryma, produk ini dihasilkan dari biji hanjeli dari varietas Mayuen. Biji hanjeli jenis ini memiliki tekstur yang kenyal tetapi tidak lengket. Karena berbahan dasar biji hanjeli yang tidak mengandung kafein, produk ini aman dikonsumsi oleh orang yang sensitif terhadap kafein. 

Kopi ini juga dapat menjadi pelengkap diet karena memberikan efek lebih kenyang bagi orang yang mengonsumsinya. Ada dua varian rasa yang dihasilkan dari Kopi Lacryma, yaitu varian original dan coffee mix.

Baca juga: Penerimaan Mahasiwa Baru Jalur Mandiri Universitas Indonesia 2023: Jadwal dan Programnya

Teh dan Kopi Kesehatan Lacryma dibuat dengan teknologi farmasi melalui proses yang higienis. Pengembangan produk ini melibatkan masyarakat di Desa Sukajaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tim Peneliti UI berkolaborasi dengan masyarakat di daerah tersebut untuk pembudidayaan biji hanjeli, proses produksi teh dan kopi, hingga pemasaran produk. 

Masyarakat Desa Sukajaya dibekali berbagai pengetahuan terkait proses pengolahan dan pembuatan produk teh dan kopi hanjeli yang tetap memperhatikan stabilitas bahan aktif dan higienitasnya, serta praktik langsung pembuatan kemasan, cara mengemas, dan edukasi komponen kemasan yang menarik untuk meningkatkan nilai jual.

Selama ini, tanaman hanjeli di Desa Sukajaya belum dimanfaatkan secara optimal. Masyarakat menjualnya dalam bentuk biji mentah dengan harga yang sangat murah kepada para tengkulak. 

Ditambah lagi, mayoritas masyarakat berprofesi sebagai buruh tani, bukan sebagai petani sehingga pendapatan mereka hanya bergantung pada musim tanam. Kondisi masyarakat ini menyebabkan status kemiskinan di Desa Sukajaya masih cukup tinggi hingga 40 persen dari total penduduk.

Oleh karena itu, pengembangan produk Teh dan Kopi Kesehatan Lacryma dilakukan dengan melibatkan masyarakat di Desa Sukajaya agar masalah ekonomi di daerah tersebut bisa teratasi, dan taraf hidup masyarakat dapat meningkat. 

Untuk pemasaran produk tersebut, akan dilakukan secara online melalui marketplace dan sosial media, serta akan dibangun kafe di Desa Sukajaya. Dengan didukung pemanfaatan teknologi farmasi, kedepannya UI akan menciptakan produk-produk lain yang dihasilkan dari tanaman hanjeli, tentunya yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Baca juga: Mentoring dan Misi Orientasi Kehidupan Kampus Universitas Indonesia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini