TRIBUNNEWS.COM - Fauziah, ibu dari Imam Masykur (25) warga Bireuen, Aceh, yang tewas diduga disiksa dan dibunuh oknum anggota Paspampres, mengaku sempat mendapatkan ancaman.
Ancaman itu diduga berasal dari oknum anggota Paspampres yang menyiksa Imam, Praka Riswandi Manik (RM).
Dijelaskan Fauziah, melalui sambungan telepon diduga Praka RM meminta uang tebusan sebagai ganti keselamatan anaknya dengan nominal Rp50 juta.
Apabila tidak segera dikirimkan, Praka RM akan membunuh Imam.
"Telepon diduga (berasal dari oknum Paspampres itu) dan mengatakan kalau sayang anak saya disuruh kirim duit, 'kalau nggak dikirim cepat-cepat nanti anak ibu saya bunuh saya buang ke sungai'," ungkap Fauziah sambil menirukan ancaman itu, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Fauziah pada saat itu panik dan berencana mencarikan uang Rp50 juta itu.
"Saya bilang iya, saya akan kirim duit, anak saya jangan dipukul lagi, saya usahakan," jelas Fauziah.
Sebelum oknum Paspampres itu mengancamnya, Imam lebih dulu menelepon Fauziah.
"Tanggal 12 (Agustus 2023) dia menelepon, dia bilang sudah ditangkap dan (saya) disuruh kirim duit Rp50 juta untuk tebusan."
"Sesudah itu dikirimin video dan telepon yang (isi pesannya) sama seperti yang dibilang sebelumnya 'Mamak saya (minta) dikirimi duit, saya dipukul, nggak tahan lagi, mamak kirimlah cepat Rp50 juta'," kata Fauziah menirukan permintan anaknya.
Namun, karena ia tak mempunyai uang, Fauziah enggan mengirimkannya.
Barulah Fauziah mendapatnya ancaman dari Praka RM.
Kini, nahas anaknya yang jauh-jauh merantau dari Aceh ke Tangerang itu diduga tewas di tangan Praka RM.
Karena tak terima, Fauziah pun meminta agar polisi segera mengungkap kasus ini.