News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Korupsi di BAKTI Kominfo

Kode-kode Transaksi Haram Korupsi BTS Kominfo: Usahakan Bantu hingga Ini Uang Lo Pegang Bos

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Persidangan eks Menkominfo, Johnny G Plate dan dua terdakwa lainnya terkait perkara korupsi pengadaan tower BTS kembali digelar di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sidang lanjutan kasus korupsi tower BTS BAKTI Kominfo mengungkap adanya kode-kode yang digunakan dalam transaksi uang haram.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang lanjutan kasus korupsi tower BTS BAKTI Kominfo mengungkap adanya kode-kode yang digunakan dalam transaksi uang haram.

Kode itu digunakan oleh pihak subkontraktor, Direktur Utama (Dirut) PT Sansaine Exindo saat memberikan uang kepada teman Dirut BAKTI Kominfo yang bernama Irwan Hermawan.

Saat pertama kali bertemu Irwan untuk membahas tower BTS, Jemy Sutjiawan sebagai Dirut Sansaine Exindo secara gamblang meminta bantuan untuk bisa join proyek ini.

Baca juga: Tersangka Ketujuh Kasus Korupsi BTS BAKTI Kominfo Segera Disidang

"Di awal saya cuma minta 'Usahakan bantu,'" kata Jemy dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/8/2023).

Kemudian tim penasihat hukum Hermawan membeberkan ucapan Jemy kepada Irwan Hermawan pada April 2022.

Kala itu, Jemy pertama kali mengangsur uang pemberian kepada Irwan.

Kode yang diucapkannya saat itu ialah ada uang atas perintah "bos."

"Saudara waktu itu bilang 'Ini uang lo pegang ya bos. Ini perintah dari si bos untuk kepentingan pihak kementerian,'" kata penasihat hukum Irwan Hermawan, Handika Honggowongso menceritakan ulang ucapan Jemy di persidangan.

Namun Jemy mengaku lupa pernah mengucapkan itu kepada Irwan Hermawan.

"Eeee enggak ingat pak," ujarnya.

Sidang lanjutan kasus korupsi BTS Kominfo di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2023). (Tribunnews.com/ Rahmat W Nugraha)

Menurut penasihat hukum Irwan, ada USD 2,5 juta yang diangsur Jemy Sutjiawan.

Nominal itu tak dibantah oleh Jemy.

"Saksi tadi menjelaskan ada menyerahkan 2,5 juta dolar kepada saudara Irwan ya?" tanya Handika lagi

"Iya," jawab Jemy.

Uang itu kemudian digabungkan dengan pemberian dari rekanan-rekanan proyek lainnya.

Kemudian Irwan menyerahkannya ke sejumlah pihak, termasuk di antaranya eks Menkominfo Johnny G Plate melalui seseorang bernama Yunita.

"Kepada Yunita itu diteruskan ke staf ahli menteri. 10 kali kirim, total 10 miliar," kata penasihat hukum Irwan dalam persidangan yang sama.

Untuk informasi, keterangan ini kemudian menjadi fakta persiangan atas terdakwa: Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan; Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Galumbang Menak Simanjuntak; dan Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment, Mukti Ali.

Dalam perkara ini, mereka telah didakwa melakukan tindak pidana korupsi pengadaan tower BTS bersama tiga terdakwa lainnya, yakni: eks Menkominfo, Johnny G Plate; eks Dirut BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif; dan Tenaga Ahli HUDEV UI, Yohan Suryanto.

Keenam terdakwa telah dijerat Pasal 2 ayat (1) subsidair Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahaan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Teruntuk Anang Latif, Galumbang Menak, dan Irwan Hermawan juga dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU), yakni Pasal 3 subsidair Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini