TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Panglima Kodam IX Udayana Mayor Jenderal (Purn) Komaruddin Simanjuntak berhasil meraih gelar doktor di bidang manajemen dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Ia berhasil mempertahankan disertasi berjudul 'Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Human Capital, dan Perilaku Kerja Inovatif Terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia Pegawai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)' di Gedung Pascasarjana UNJ, Rawamangun, Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Komaruddin mendapat hasil maksimal dengan predikat 'sangat memuaskan' setelah disertasinya diuji secara terbuka oleh para guru besar UNJ, antara lain Prof. Dr. R. Madhakomala, M.Pd; Prof. Dr. Ir. Kazan Gunawan; Prof.Dr. Dedi Purnama, E.S., M.Bus; Prof. Dr. Hamidah, SE., M.Si; Prof. Dr. Corry Yohana, M.M; Agung Dharmawan Buchdadi, M.Si., Ph.D; dan Prof. Dr. Ir. Anoesyirwan Moeins, M.Sc (penguji dari luar UNJ).
Dalam pemaparannya, Komaruddin mengungkapkan, dirinya memilih disertasi dengan judul demikian karena didorong oleh rasa kemanusiaan dan sosial.
Menurut Komaruddin, BNPB merupakan lembaga pembantu presiden yang penting untuk menanggulangi bencana demi menyelamatkan manusia.
"Karena itu, organisasi BNPB harus kompeten dan kualitas sumber daya manusia mumpuni agar kerja-kerja penanggulangan bencana bisa dilakukan secara cepat, terukur dan berakhir pada keselamatan manusia. Karana itu, saya melakukan penelitian soal SDM BNPB dengan pada faktor kepemimpinan transformasional, human kapital dan perilaku kerja inovatif para pegawai BNPB," kata Komaruddin.
Komaruddin menuturkan, berdasarkan hasil penelitian tersebut, ditemukan bahwa peningkatan kualitas SDM pegawai di BNPB tidak bisa hanya tergantung pada kepemimpinan transformasional.
Menurut dia, perlu diperkuat oleh human kapital yang mumpuni khususnya di bidang kebencanaan.
"Human kapital adalah salah satu faktor yang dapat membuat kepemimpinan transformasional mempengaruhi perilaku kerja inovatif secara signifikan. Karena itu, human kapital perlu ditingkatkan dengan cara workshop atau pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan skill dari pegawai BNPB," kata dia.
Dia mencontohkan temuan dari penelitiannya bahwa ternyata banyak pegawai BNPB yang minim pengetahuan dan pengalaman di bidang kebencanaan karena berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Hal tersebut mempengaruhi kualitas SDM BNPB dalam menjalankan tugasnya.
"Karana itu, nanti seleksinya perlu diperketat untuk memastikan pegawai memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang kebencanaan dan terus melakukan workshop atau pelatihan terhadap pegawai BNPB yang ada sehingga minimal memiliki pengetahuan kebencanaan," imbuh dia.
Meskipun, Komaruddin mengakui kepemimpinan transformasional tetap penting untuk memastikan pegawai-pegawai BNPB bekerja sesuai dengan visi yang ditetapkan.
Menurut dia, pemimpin transformasional di BNPB harus mampu mengkombinasikan secara jelas kepada semua pegawainya apa yang akan dituju oleh organisasi BNPB.
"Hasil penelitian ini nantinya saya akan komunikasi dan diskusikan dengan BNPB untuk melakukan perbaikan-perbaikan ke depannya agar meningkatkan kualitas SDM di BNPT," tandas dia.
Penelitian dalam disertasi Komarudin menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survei dan teknik analisis jalur. Populasi dalam penelitian ini seluruh pegawai BNPB pusat pada level pelaksana, yakni eselon III-IV, fungsional dan pelaksana. Sampel yang digunakan sebanyak 239 pegawai BNPB.
Pada kesempatan itu, Penguji Prof. Dr. Ir. Kazan Gunawan mengapresiasi disertasi yang berhasil dipertahankan Komaruddin. Menurut Kazan, disertasi tersebut layak untuk diaplikasikan oleh institusi BNPB untuk meningkatkan kualitas SDM-nya.
"Dalam disertasi Pak Komaruddin tadi sudah dijelaskan bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional, human kapital dan perilaku kerja inovatif bisa mempengaruhi kualitas SDM BNPB. Nah, hal tersebut bisa digunakan oleh BNPB atau institusi lainnya agar pemimpin bisa memberikan contoh kepemimpinan transformasional dan para pegawainya memiliki perilaku kerja inovatif dan human kapital yang baik. Jadi, saling melengkapi," terang Kazan.
Kazan menilai keunggulan pada sisi human kapital para staf BNPB saat ini tidak terlepas dari kepemimpinan transformasional yang dilakukan oleh Kepala BNPB Suharyanto. Menurut dia, hal ini yang perlu tetap menjadi perhatian dalam manajemen pengelolaan SDM BNPB.
"Pembinaan SDM BNPB terbangun secara berkesinambungan dimulai dari masa Kepala BNPB dijabat Willem Rampangile hingga Donni Munardo yang mengedepankan profesionalisme, khususnya pada saat pandemi Covid-19 sebagaimana dikemukakan oleh promovendus Komaruddin Simanjuntak saat mempertahankan disertasinya," pungkas Kazan.