TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) memiliki peluang untuk menghimpun suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin.
Penyebabnya karena PAN banyak mengusung Calon Anggota Legislatif (Caleg) yang berasal dari kalangan Nahdliyin.
Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko mengatakan cara PAN yang mengusung Caleg NU merupakan cara yang efektif.
Sebab, para tokoh NU tersebut akan mampu meraup suara dari kalangan Nahdliyin.
“Cara-cara kemudian merekrut dan menawarkan menjadi calon legislatif itu ya mungkin akan bisa berjalan efektif,” kata Anang dikutip pada Kamis (31/8/2023).
Cara tersebut menurut Anang merupakan langkah cepat untuk meningkatkan daya elektoral PAN secara cepat di kalangan nahdliyin. Sebab, untuk mengubah persepsi kalangan NU agar memilih PAN secara organik akan memakan waktu lama.
“Saya kira tidak akan muda dan membutuhkan waktu,” ucapnya.
Perkiraan Anang tersebut setelah melihat langkah PAN yang banyak merekrut tokoh-tokoh NU. Seperti diketahui, PAN banyak berisi nama-nama tokoh NU yang mayoritas berasal dari pesantren dan tersebar di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Nama-nama tersebut yakni Gus Abdul Qodir dari Probolinggo, Gus Syaiful Nuri dari Pasuruan, dan Gus Afif dari Mojokerto.
Baca juga: Partai Terbuka, PAN Dinilai Konsisten Wadahi Aspirasi Bagi Para Nelayan
Mereka merupakan pengasuh serta pimpinan pesantren yang memiliki ketokohan untuk meraih simpati kalangan NU.