TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya Erwin S Aldedharma mengatakan telah menyiapkan alat utama sistem persenjataan atau alutsista terbaik untuk pengamanan Konferensi Tingkat TInggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Menurutnya, TNI dari tiga matra akan fokus pada pengamanan VVIP didukung Polri yang akan mengamankan tamu VIP.
"Baik dari angkatan darat, angkatan laut maupun angkatan udara itu sudah disiapkan semua alutsista yang dibutuhkan karena kita sudah mempunyai standar sendiri sesuai skala kegiatan yang dilaksanakan," kata Laksdya Erwin dalam dialog Pengamanan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Baca juga: Jokowi: 65 Persen Populasi ASEAN Berpotensi Jadi Kelas Menengah di 2030
Panglima Komando Gabungan Terpadu Pengamanan (Kogabpadpam) VVI itu menuturkan KTT ASEAN yang kali ini berlokasi di Jakarta pertahanan di sektor laut dan udara diperkuat.
"Pertahanan di sektor laut kita siapkan baik itu kapal jenis kombatan, kapal jenis rescue, kapal escape, kemudian di sektor udara segala jenis helikopter juga kita persiapkan," tuturnya.
Khusus di sektor darat, lanjut Erwin, TNI juga menyiapkan segala alutsista yang digunakan untuk mengantisipasi perkembangan situasi termasuk kendaraan ambulans, kendaraan pemadam kebakaran, dan sarana angkut evakuasi.
Laksdya Erwin menyampaikan bahwa kegiatan pengamanan KTT ASEAN tidak bisa dilaksanakan secara sektoral, karena itulah TNI bersinergi dengan Polri.
"Kita juga mempunyai dasar aturan melalui Keputusan Presiden yang dalam pelaksanaan kegiatan ini untuk membentuk satuan tugas terdiri dari Kementerian Pertahanan, TNI, Polri, BSSN, dan BIN," ucapnya.
Seluruh sektor ini, kata Erwin, bekerja sesuai dengan kewenangan dan tugas masing-masing untuk menciptakan keamanan agar KTT ke-43 ASEAN berjalan kondusif.
Dia menambahkan pada kegiatan pam VVIP KTT ASEAN terdapat beberapa Satuan tugas yang tergabung dalam Kogasgab Pam.
Satgas itu antara lain Satgas Pamwil Jakarta (Kodam Jaya), Satgas Pam Vvip (Paspampres), Satgas Passus (Koopsus TNI), Satgas Penerangan (Puspen TNI), Satgas Medis (Puskes TNI), Satgas Intel (Bais TNI), Satgas Laut (Koarmada I), Satgas Udara (Koopsud I), Satgas Komlek (Satkomlek TNI), Satgas Evakuasi (Korem 051/Wkt), Satgas Bandara/Pelabuhan/PKL TNI, Satgas Siber (Siber TNI), dan Staf Mabes TNI .
Lebih rinci alutsista TNI AD yang dikerahkan yakni Kendaraan Komando 98 Unit dan Kendaraan Truck 220 Unit.
TNI AL mengerahkan 6 Unit KRI, 2 unit Sea Rider, satu unit Helly Bell 412, dan satu unit Helly Panther.
Untuk TNI AU mengerahkan dua unit pesawat C-212/C-212i, satu un8t C-130 Angkut, satu unit CN- 295 Angkut, lima unit HelNAS 332/EC-725, dan dua unit B-737 Angkut dan Intai.
Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Verdianto Iskandar Bitticaca menambahkan Kepolisian Republik Indonesia mengerahkan alutsista yang dibutuhkan untuk pengamanan para tamu VIP.
Menurutnya, alutsista yang diturunkan mulai dari yang ringan hingga yang berat sesuai dengan kondisi selama pelaksanaan KTT ASEAN.
"Terkait personel kita juga sudah siapkan personel yang dilibatkan dalam operasi Tribrata Jaya di mana melibatkan 6.182 personel Polri," tutur Asops Verdianto.
Verdianto menjelaskan personel Polri itu tersebsar di wilayah DKI Jakarta dan dua daerah penyangga Jawa Barat dan Banten.
"Kita libatkan tiga Polres di Jawa Barat dan tiga Polres di daerah Banten sebagai penyangga untuk masuk ke ibu kota," imbuhnya.
Venue Sudah Rampung
Presiden Joko Widodo menyempatkan diri meninjau veneu KTT ASEAN di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, (1/9/2023) pagi.
Kepala negara mengatakan persiapan KTT ASEAN sudah mencapai 99,9 persen.
"Ya saya melihat persiapan sudah 99,9 persen siap kita melaksanakan ASEAN summit," kata Jokowi.
Adapun kata Presiden, persiapan yang masih kurang yakni masalah perintilan kecil yang bisa diselesaikan dalam satu atau dua hari.
"Yang kecil-kecil masa diceritain. Bendera kurang naik gitu-gitu saja, dah ya," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bahwa KTT ASEAN diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Topik yang dibahas menyangkut masalah yang berhubungan dengan masyarakat.
"Ya sejak awal saya sampaikan bahwa ASEAN ini tidak hanya berbicara tinggi-tinggi tetapi betul-betul bisa ada manfaatnya ke bawah, ke masyarakat," pungkasnya.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan sebanyak 22 negara dan 9 organisasi internasional akan menghadiri KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Retno mengatakan 22 negara itu merupakan negara anggota hingga negara mitra ASEAN.
"Kalau dilihat dari jumlah, hampir sama dengan pada saat pelaksanaan G20," kata Retno.
Menlu menyebut 22 negara yang akan hari itu terdiri atas 11 negara anggota ASEAN, termasuk Timor Leste, yang akan diwakili oleh Perdana Menteri Xanana Gusmao.
Selain itu, Retno mengatakan hadir juga sembilan negara mitra.
Baca juga: Agar Tetap Hijau saat KTT ASEAN 2023, Rumput di Hutan Kota GBK Rutin Disiram
"Sembilan negara mitra wicara dan juga negara anggota East Asia Summit: RoK (Republic of Korea), Jepang, India, RRT, Australia, NZ, Kanada, Rusia, AS," katanya.
Retno mengatakan KTT ASEAN ini juga dihadiri dua negara undangan, yaitu Bangladesh, yang saat ini menjadi Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Cook Islands, yang merupakan Ketua Pacific Island Forum (PIF).
"Ini adalah penerjemahan pendekatan inklusif terhadap ASEAN Outlook on Indo-Pacific. Dan akan ada kerja sama yang ditandatangani antara Sekretariat ASEAN dan Sekretariat PIF dan IORA," kataRetno.
"Oleh karena itu, selain Ketua PIF dan Ketua IORA, maka Sekjen PIF dan Sekjen IORA, yang berarti akan ada 2 organisasi lainnya, juga akan datang," imbuhnya.
Retno mengatakan KTT ASEAN juga akan dihadiri IMF dan Bank Dunia (World Bank). Hadir pula dua organisasi internasional observer pada pertemuan ASEAN Plus Three: ASEAN+3 Macroeconomics Research Office (AMRO) dan Trilateral Cooperation Secretariat (TCS).
"Satu organisasi internasional mitra komprehensif ASEAN, yaitu PBB, yang delegasinya akan dipimpin oleh Sekjen PBB. Selain itu, ada founder dan CEO World Trade Forum," katanya.
Sementara itu, Retno menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membuka dan menutup KTT Asean yang berlangsung pada 5-7 September di Jakarta. Jokowi juga akan memimpin 12 pertemuan di KTT. (Tribun Network/Reynas Abdila)