TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi menyindir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memanggil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk menjadi saksi kasus korupsi.
Menurut Gus Choi, langkah KPK aneh bin ajaib.
Pasalnya, pemanggilan ini dilakukan pada hari Minggu, selang sehari setelah Cak Imin dideklarasikan sebagai Cawapres pada Sabtu (2/9/2023) lalu.
Keanehan ini, lanjut Gus Choi, juga pernah terjadi saat Anies Baswedan terpilih menjadi Capres yang diusung Partai NasDem dulu.
"KPK ini aneh dan ajaib, setiap ada calon pemimpin yang muncul yang berbeda, ingin selalu dipenggal."
"Sebelumnya Anies yang ingin dipenggal, sekarang giliran Cak Imin," ujar Gus Choi, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Alasan Cak Imin Tak Hadiri Panggilan KPK soal Dugaan Korupsi di Kemnaker, Pekan Depan Dipanggil Lagi
Sehingga, pihaknya memiliki presepsi bahwa KPK di bawah pimpinan yang sekarang, terlihat tidak bermutu.
Ia pun mempertanyakan langkah KPK yang baru mengungkap kasus dugaan korupsi yang terjadi pada tahun 2012, yakni saat Cak Imin menjadi Menaker.
"Kenapa baru sekarang? KPK penegak hukum atau alat politik? Pimpinan KPK periode sekarang betul-betul tidak bermutu," ungkap Gus Choi.
Gus Choi berharap agar pimpinan KPK ke depannya profesional.
"Bukan pimpinan KPK yang jadi alat politik kelompok tertentu yang selalu memberantas calon-calon pemimpin bangsa," imbuh Gus Choi.
Sebagai partai yang baru saja menjadi koalisi, Partai NasDem tentu membela Cak Imin.
Baca juga: Yenny Wahid Pastikan Tak Dukung Anies-Cak Imin, Kembali Singgung Orang yang Pernah Kudeta Gus Dur
Dikutip dari Kompas Tv, Gus Choi bersama elite Partai NasDem pun merasa curiga akan langkah KPK dalam pemanggilan Cak Imin ini.
Menurutnya, ini tidak murni hukum.