News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

19 Tahun Pembunuhan Munir, KASUM: Kalau Kita Dibilang Mempolitisasi Calon-calon Presiden, Kebalik!

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (KASUM) Bivitri Susanti menyampaikan orasi dalam Aksi Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Aktivis HAM Munir Said Thalib di depan kantor Komnas HAM RI Jakarta pada Kamis (7/9/2023).

Untuk itu, ia mengingatkan bahwa Munir adalah sosok yang sangat menginspirasi yang jadi motor bagi perjuangan HAM di Indonesia.

Pembunuhan Munir, kata dia, mungkin dilakukan untuk membuat para pejuang HAM di Indonesia takut. 

"Tapi kita tidak takut teman-teman. Kita tidak takut," kata dia.

Masih lekat dalam ingatannya, 7 September 2004 lalu ketika ia masih menjadi peneliti muda di sebuah organisasi studi hukum.

Baca juga: 19 Tahun Pembunuhan Munir, Suciwati Kritik Presiden, Pengadilan, dan Komnas HAM

Saat itu, kata dia, Munir adalah salah satu idolanya yang membuatnya mampu berpikir kritis dan melihat reformasi hukum tidak sekadar sebuah refornasi birokrasi melainkan sebagai sebuah cara untuk membongkar paradigma.

"Semua sangat terpukul pada hari itu. Tapi persoalannya lebih dari itu, kalau sekarang kita lihat contoh-contoh yang konkret. Banyaknya gubernur, bupati, walikota yang ditunjuk oleh Presiden yang ternyata bagian dari tentara dan polisi," kata dia.

"Dulu yang memperjuangkan security sector reform (reformasi sektor keamanan) salah satunya yang paling depan adalah Cak Munir. Nyata sekali pembunuhannya memang diinginkan. Justru karena hal-hal seperti yang sekarang tengah terjadi yang kita lihat makin menggila, itu semuanya makin gila terjadinya karena hilangnya sosok-sosok seperti Cak Munir," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini