Menyadari hal tersebut, mereka langsung memberikan pertolongan pertama dengan oksigen.
Sekitar 30 menit berselang rekan-rekannya kembali pulih dan menjalani pemeriksaan guna memastikan tak ada efek berkelanjutan.
"Karena mereka sudah lama terpapar gas karbon monoksida. Sangat riskan kalau tidak segera mendapatkan pertolongan medis secara profesional," pungkasnya.
Tepat pukul 15.00 WITA, seluruh karyawan toko fashion itu berhasil dievakuasi. Tercatat 9 korban terdampak gas yang bersumber dari genset.
Baca juga: 5 Warga Banjarbaru Diduga Keracunan Umbi Gadung, Satu di Antaranya Meninggal
Mereka dilarikan ke rumah sakit berbeda. Sebanyak lima orang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. dilarikan ke RSUD AW Sjahranie.
Satu perempuan dilarikan ke RS Siaga Al Munawwarah Ramania Samarinda. Dua korban perempuan dilarikan ke RS Samarinda Medika Citra dan satu orang laki-laki dilarikan ke RS Dirgahayu.
"Sebagian besar tak sadarkan diri. Ada juga mual dan mengalami penurunan kesadaran," beber Ichwan, Staf Rescue Disdamkar Kota Samarinda di lokasi kejadian.
Ia menjelaskan, saat dievakuasi, mereka menemukan tiga orang pertama tak sadarkan diri di lantai tiga toko fashion tersebut.
Di sana mereka menemukan genset diletakkan di dalam ruangan yang tidak memiliki ventilasi.
Baca juga: Puluhan Warga Pandeglang Keracunan setelah Santap Makanan dari Acara, Panitia Siap Tanggung Jawab
"Terpaksa kami pecahkan dua jendela kaca yang untuk menghilangkan hawa gas yang terkumpul di ruang tersebut," bebernya.
Sebelumnya, pada Rabu siang kemarin sekitar pukul 12.00 WITA terjadi pemadaman listrik secara merata di Kota Samarinda.
Karena itu, jelasnya --berdasarkan keterangan karyawan yang tidak terdampak– mereka menyalakan genset di lantai tiga.
Namun tidak berselang lama, sejumlah karyawan itu ditemukan tak sadarkan diri di lantai tiga.
"Dimungkinkan mereka banyak menghirup gas karbon monoksida dari genset itu. Apalagi tidak ada sirkulasi udara," pungkas Ichwan.