Kondisi ini terjadi saat mereka berganti shift kerja. Ketika itu, genset dinyalakan karena listrik padam di Kota Samarinda.
Setelah itu, sejumlah karyawan malah ditemukan pingsan. Petugas gabungan pun berdatangan untuk mengevakuasi para korban ke RSUD AW Sjahranie.
Sekitar pukul 15.00 WITA, seluruh karyawan toko fashion itu berhasil dievakuasi. Tercatat sembilan korban terdampak gas yang bersumber dari genset.
Mereka dilarikan ke rumah sakit berbeda. Sebanyak lima orang (3 laki-laki dan 2 perempuan) dilarikan ke RSUD AW Sjahranie.
Satu perempuan dilarikan ke RS Siaga Al Munawwarah Ramania Samarinda.
Dua korban perempuan dilarikan ke RS Samarind Medika Citra dan satu orang laki-laki dilarikan ke RS Dirgahayu.
"Sebagian besar tak sadarkan diri. Ada juga mual dan mengalami penurunan kesadaran," beber Ichwan, Staf Rescue Disdamkar Kota Samarinda di lokasi kejadian.
Ia menjelaskan, saat dievakuasi, mereka menemukan tiga orang pertama tak sadarkan diri di lantai tiga toko fashion tersebut.
Di sana mereka menemukan genset diletakkan di dalam ruangan yang tidak memiliki ventilasi.
"Terpaksa kami pecahkan dua jendela kaca yang untuk menghilangkan hawa gas yang terkumpul di ruang tersebut," bebernya.
Diketahui, Rabu kemarin, Pukul 12.00 WITA terjadi pemadaman listrik secara merata di Kota Samarinda.
Karena itu, jelasnya --berdasarkan keterangan karyawan yang tidak terdampak– mereka menyalakan genset di lantai tiga.
Namun tidak berselang lama, sejumlah karyawan itu ditemukan tak sadarkan diri di lantai tiga.
"Dimungkinkan mereka banyak menghirup gas karbon monoksida dari genset itu. Apalagi tidak ada sirkulasi udara," pungkas Ichwan.
Sumber: Tribun Kaltim