TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman bakal segera memasuki masa pensiun pada akhir tahun ini.
Menjadi pertanyaan siapa perwira tinggi TNI yang akan menjadi menjadi pengganti Laksamana Yudo Margono dan Jenderal Dudung Abdurachman? (Baca juga: Yudo Margono dan Dudung Bakal Pensiun, Apa Mungkin Masa Jabatan Diperpanjang Jelang Pemilu 2024?)
Opsi perpanjangan jabatan Panglima TNI
Di sisi lain, muncul wacana perpanjangan jabatan Panglima TNI lantaran pergantian Panglima TNI terjadi menjelang pelaksanaan Pemilu 2024.
Terkait wacana perpanjangan itu, Laksamana Yudo Margono menyatakan dirinya siap apabila jabatannya sebagai Panglima TNI diperpanjang oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentara kalau diperintahkan selalu siap, saya kira semuanya tau lah tentara diperintahkan apapun ya harus siap, bukan siap atau tidak, harus siap," kata Yudo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Meski demikian, Yudo menegaskan, keputusan apakah jabatannya diperpanjang atau tidak, hal itu berada di tangan Presiden Jokowi.
"Ya kan hak prerogatif presiden, yang jelas saya kan pensiun 26 November sesuai umur saya. Kalau diperpanjang atau tidak ya tentunya sesuai undang-undang maupun prerogatif pak presiden," ujar Yudo.
Baca juga: Panglima TNI Laksamana Yudo: Komisi I DPR Sepakat Gaji TNI/Polri Naik 8 Persen
Apabila mengacu pada sistem rotasi antar-matra, maka pengganti Laksamana Yudo Margono semestinya berasal dari TNI Angkatan Darat.
Hal ini karena dua Panglima TNI sebelumnya berasal dari TNI AU dan TNI AL yakni Marsekal Hadi Tjahjanto dan Laksamana Yudo Margono.
Namun, apabila Panglima TNI pengganti Yudo diambil dari Angkatan Darat, harus ada percepatan penggantian KSAD mengingat KSAD saat ini, Jenderal Dudung Abdurachman juga bakal segera pensiun.
Dudung bakal pensiun pada November 2023 mendatang.
Apabila jabatan Yudo Margono sebagai Panglima TNI tidak diperpanjang dan tidak mengacu pada sistem rotasi antar-matra, maka Panglima TNI berpotensi berasal dari TNI Angkatan Laut atau TNI Angkatan Udara.
Dalam hal ini, KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali lebih berpeluang dibanding KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo lantaran memiliki masa aktif lebih lama.
Tiga jenderal berpeluang jabat KSAD
Menyusul segera pensiunnya Jenderal Dudung Abdurahman, lantas siapakah yang berpotensi mengisi jabatan KSAD?
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin berpendapat ada tiga jenderal TNI AD bintang tiga yang berpeluang menggantikan Jenderal Dudung sebagai KSAD.
Tiga jenderal itu yakni Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto, Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak dan Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto.
Mengutip KompasTV, Letjen Suharyanto merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989 dan dan pensiun pada September 2025.
Baca juga: Tradisi Pisah Sambut, Pangkostrad Mayjen Maruli Simanjuntak dan Jenderal Dudung Cium Pataka Kostrad
Letjen Maruli jebolan Akmil 1992 dan akan pensiun pada 1 Maret 2028. Letjen Agus merupakan lulusan Akmil 1991 dan pensiun pada September 2025.
Menurut Hasanuddin, ketiga nama itu sama-sama memiliki pengalaman yang mumpuni karena pernah menjabat satuan komando, kesatuan teritorial dan tempat lain.
Namun, Letjen Suharyanto merupakan perwira tinggi TNI yang paling senior.
Sebagai kepala BNPB, Suharyanto juga memiliki pengalaman lebih dibanding Maruli dan Agus.
"Suharyanto ini lebih senior, dan sebagai Kepala BNPB memiliki pengalaman teritorial yang lebih dari yang lain, sehingga paling berpeluang menjadi KSAD," ujar TB Hasanuddin saat dikonfirmasi, Selasa (25/7/2023), dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai pengganti Panglima TNI Yudo Margono mengarah ke matra darat dan laut.
Jika melihat kebiasaan Presiden Jokowi yang menunjuk sosok yang pernah bekerja dengannya untuk menjabat pos strategis, maka ketiga Letjen TNI tersebut memiliki kans menjadi KSAD maupun Panglima TNI.
Peluang keterpilihan ketiganya menjadi KSAD ataupun Panglima TNI semakin terbuka lantaran purnatugas KSAD dan Panglima TNI hanya selisih satu bulan.
Di sisi latar belakang, ketiga Letjen TNI juga pernah berada di lingkaran Presiden Jokowi.
Letjen Agus pernah menjabat Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan Komandan Kodim 0735/Surakarta saat Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta.
Letjen Suharyanto merupakan mantan Sekretaris Militer Presiden. Kemudian, Letjen Maruli merupakan mantan Danpaspampres.
Maruli juga merupakan menantu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, orang terdekat Jokowi.
"Sebaliknya, jika pergantian KSAD berlarut, Panglima TNI mendatang adalah Laksamana TNI Muhammad Ali (KSAL). Jika itu terjadi, artinya Jokowi setidaknya ingin memberikan sinyal bahwa visi poros maritim dunia masih ada di akhir periode pemerintahan kedua," ujar Anton.
(Tribunnews.com/Daryono) (KompasTV)