News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Sosok Penyebar Isu Prabowo Tampar dan Cekik Wamen, Bernama Alifurrahman, Pernah Dilaporkan ke Polri

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok penyebar isu Prabowo Subianto (kiri) menampar dan mencekik wakil menteri adalah pria bernama Alifurrahman (kanan).

"Ada salah satu Bakal Calon Presiden yang dikabarkan menampar wakil menteri dari kabinet Jokowi, benarkah hal tersebut ? Yuk simak videonya," cuit @triwul82, Minggu.

"Benar kah ini? Ngeri amat klo bener...." cuit @narkosun seraya menyertakan foto bertuliskan Ada Capres Nampar dan Cekik Wamen di ruang rapat?, Senin.

Lantas, seperti apa sosok Alifurrahman ini?

Isu soal Prabowo bermula dari video berjudul Alifurrahman: ADA CAPRES NAMPAR WAMEN DI RUANG RAPAT? yang diunggah pada Minggu (17/9/2023). (Tangkap layar YouTube SewordTV)

Baca juga: Prabowo Disebut Tampar dan Cekik Wamen saat Rapat Kabinet, Jubir: Hoaks

Menurut akun Facebook-nya, Alifurrahman memiliki nama lengkap Alifurrahman S Asyari.

Ia menuliskan dirinya berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Selain Facebook, Alifurrahman juga memiliki akun Instagram, @alifurrahman, yang per Senin (18/9/2023), tercatat mempunyai lebih dari 4.800 pengikut.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Alifurrahman dikenal sebagai pemilik media online, Seword.

Seword diketahui juga memiliki kanal YouTube bernama SewordTV.

Lewat kanal tersebut, Alifurrahman kerap mengunggah video di mana dirinya menanggapi berbagai isu.

Salah satunya adalah komentarnya mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal data intelijen partai politik dan konflik di Rempang, Batam, Kepulauan Riau dalam video berjudul Alifurrahman: PERINGATAN JOKOWI, ADA KAITAN RIBUT REMPANG DAN DATA PARTAI.

Pada 2017 silam, Alifurrahman pernah dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh PP Muhammadiyah karena konten-kontennya di Seword dianggap hoaks.

"Situs tersebut kami nilai sebagai salah satu produsen hoaks selama ini," kata Pimpinan PP Muhammadiyah kala itu, Siswanto, kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2017) malam.

"Terbukti dari postingan-postingan opini yang dimuat merupakan tulisan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kevalidannya."

"Lebih bersifat tendensius, menyebar kebencian dan memancing provokasi bernuansa SARA," lanjut dia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini