Pejabat pertahanan sipil mengatakan bagian luar aula pernikahan dihiasi dengan bahan pelapis yang sangat mudah terbakar dan merupakan tindakan ilegal di negara tersebut.
Sementara mengutip dari BBC, Saksi mata mengatakan ratusan orang berada di sana dan sempat terjebak api.
"Kami lihat apinya berkobar, (banyak orang) keluar dari aula."
"Yang berhasil keluar dan yang tidak terjebak. Yang berhasil keluar pun kebobolan," ujar Imad Yohana (34), salah satu korban selamat.
Tamu pernikahan lainnya, Rania Waad, yang mengalami luka bakar di tangannya, mengatakan bahwa saat kedua mempelai menari kembang api mulai naik ke langit-langit, seluruh aula terbakar.
“Kami tidak dapat melihat apa pun,” kata remaja berusia 17 tahun itu.
"Kami tercekik (asap kebakaran), kami tidak tahu bagaimana cara keluar," ujarnya lagi.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)