TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni memastikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) akan pulang ke Indonesia pada 5 Oktober mendatang.
Diketahui SYL sempat hilang kontak di luar negeri setelah dikabarkan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun hingga Selasa (3/10/2023) kemarin, SYL tak diketahui keberadaannya.
Sedianya SYL tiba di Jakarta pada Minggu (1/10/2023) lalu setelah melakukan tugas kerja ke Spanyol.
Baca juga: Mentan SYL Hilang Kontak dengan Jajaran Kementerian, Harvick: Kita Mencari Keberadaan Pak Menteri
Ahmad Sahroni menyebut Ketua Umum Surya Paloh sudah meminta Syahrul Yasin Limpo untuk segera kembali ke tanah air.
"Ketua umum sudah memerintahkan untuk segera kembali dan menghadap ketua umum," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Hal ini sudah dikomunikasikan dengan SYL bahwa dia akan kembali ke Indonesia pada Kamis (5/10/2023) besok.
"Tapi sudah terkomunikasi dikasih tahu bahwa tanggal 5 dia kembali," ungkap Sahroni.
Sahroni mengatakan SYL seharusnya pulang ke Indonesia pada 1 Oktober 2023. Namun, karena sakit akhirnya tertunda.
"Saya enggak tahu dirawat di mana, cuman dapat informasi saja karena prostatnya masalah, akhirnya dia enggak pegang komunikasi," ucapnya.
Kronologis 'Hilangnya' SYL
Kabar SYL hilang kontak awalnya diungkapkan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Harvick mengatakan pihak Kementan masih mencari posisi keberadaan SYL seusai kunjungan kerjanya ke luar negeri.
Baca juga: Mentan Syahrul Hilang Kontak, KPK Belum Minta Bantuan Pihak Imigrasi untuk Lakukan Pencarian
"Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan pak menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan pak menteri sampai," kata Harvick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Berdasarkan informasi terakhir, kata dia, SYL pulang dari Spanyol ke Indonesia dengan beberapa pejabat Kementan.
Namun, karena permasalahan tiket, mereka tidak satu pesawat dan akhirnya terpisah saat pulang ke Indonesia.
"Kalau dari Spanyol, informasi terakhir yang kami terima itu memang berbarengan dengan beberapa pejabat eselon kami. Eselon 1, ada yang ikut 3 orang, juga ada eselon 2 yang ikut kunjungan kerja pak menteri dan ada beberapa staf. Kembali ke tanah airnya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah," katanya.
Harvick membantah belum teridentifikasinya keberadaan SYL karena kabur dari kejaran KPK.
"Wah Insha Allah sih enggak ya. Mudah-mudahan, kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insyaallah," ujarnya.
Harvick mengaku belum ada kontak sama sekali dengan Mentan SYL seusai kunjungan kerja ke luar negeri.
Komunikasi terkahirnya, yakni sebelum SYL menghadiri acara model pertanian screen house hortikultura di wilayah Almeria, Spanyol.
"Belum. Belum ada kontak sama sekali," imbuhnya.
Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Dikabarkan Menghilang di Luar Negeri, NasDem: Prostatnya Kambuh
Harvick mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar tugas di Kementerian Pertanian tetap berjalan.
"Tentu secara organisasi, pak presiden mengarahkan kita agar Tupoksi tetap berjalan sesuai tugas masing-masing di Kementan. Utamanya menyangkut teknis ada 5 ditjen 4 badan 1 sekjen, 1 irjen ini kita harus berjalan tidak boleh berhenti karena bagian dari pelayanan masyarakat," kata dia.
Ia mengatakan dengan tidak diketahuinya keberadaan SYL, maka tugas Menteri Pertanian akan diemban sementara olehnya.
"Ya tentu, itu secara otomatis memang karena saya pejabat yang satu kotak dengan pak menteri. Sama-sama dilantik oleh Pak presiden, tentu mengisi kekosongan apalagi bersifat kebijakan, keputusan-keputusan stategis tentu tidak harus berhenti," katanya. (Tribun Network/fer/wly)