TRIBUNNEWS.COM - DPR RI mendorong pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap Israel dan maksimal mendukung Palestina.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Sukamta.
Menurut Sukamta, Indonesia bisa mendorong Organisasi Konferensi Islam (OKI) supaya lebih tegas terhadap Israel.
Politisi PKS itu mengatakan penjajahan yang terus menerus pasti akan memunculkan kekerasan dan pada gilirannya akan menjadi siklus yang melahirkan kekerasan baru.
"Maka perdamaian dan implementasi dua negara berdampingan secara berdaulat adalah solusi damai yang lebih abadi,” ungkap Sukamta, Senin (9/10/2023), dikutip dari keterangan resmi.
Selain itu, Sukamta mengatakan sesuai amanah UUD 1945 untuk menghilangkan penjajahan di dunia, ia meminta pemerintah Indonesia perlu menggalang lobi lebih luas ke negara-negara yang selama ini diam ataupun negara-negara pendukung Israel.
Menurutnya, hal itu dibutuhkan agar Israel menghentikan kejahatan terhadap rakyat Palestina.
"Dukungan negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan Jerman atas kejahatan Israel terhadap Palestina menjadikan Israel masih terus melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.” ungkap Sukamta.
Baca juga: Hari Ketiga Konflik Israel-Hamas: Puluhan Warga Asing Tewas, Ratusan Warga Israel Disandera
Evakuasi WNI
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI berencana melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di konflik Timur Tengah.
Evakuasi dilakukan menyusul pecahnya konflik antara Israel dan Palestina.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menuturkan pihaknya kini masih berkoordinasi dengan KBRI Amman, Beirut, dan Kairo terkait rencana evakuasi itu sambil memonitor situasi di Palestina.
"Kemlu terus berkoordinasi erat dengan KBRI Amman, KBRI Cairo dan KBRI Beirut untuk memonitor situasi di Palestina dan menyiapkan rencana kontingensi. Evakuasi menjadi salah satu bagian dari rencana kontingensi tersebut," tutur Judah kepada wartawan, Senin.
Ia memaparkan berdasarkan pemutakhiran data terakhir, saat ini terdapat 45 WNI di Palestina.
Dengan rincian 10 WNI berada di Gaza dan 35 WNI berada di Tepi Barat.
Selain 45 WNI itu, terdapat 230 WNI yang sedang melakukan wisata religi di berbagai titik di Israel.
Dan dapat dipastikan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban.
"Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban," tutur dia.
Pihaknya meminta WNI di Palestina dan Israel untuk meningkatkan kewaspadaan dan terus menjalin komunikasi dengan Perwakilan RI.
Bagi WNI yang memiliki rencana kunjungan ke wilayah tersebut agar menunda dan tidak melakukan perjalanan baik ke Palestina dan Israel.
Untuk kondisi darurat segera hubungi hotline KBRI Amman, KBRI Cairo dsn KBRI Beirut.
Ribuan Tewas
Dilansir BBC, lebih dari 700 orang warga Israel tewas dalam serangan besar-besaran oleh kelompok militan Hamas yang dimulai Sabtu pagi, ujar pejabat keamanan Israel.
Sementara, sedikitnya 413 orang tewas di Gaza dan 2.300 lainnya terluka akibat serangan udara balasan dari Israel, ungkap sejumlah pejabat Palestina.
Salah-satu serangan mematikan oleh kelompok Hamas terjadi di acara festival musik Supernova di kawasan gurun di Israel selatan.
Sampai sejauh ini, tim penyelamat Israel mengatakan mereka telah menemukan lebih dari 250 mayat di lokasi festival musik itu.
Festival ini digelar tidak jauh dari lokasi kelompok militan Hamas memasuki wilayah Israel dari Jalur Gaza.
Mereka dilaporkan melepaskan tembakan, dan orang-orang yang tengah mengikuti acara musik itu kemudian berusaha melarikan diri lantaran panik.
Acara ini merupakan salah satu target serangan darat pertama oleh Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Beberapa rekaman video mengerikan yang diambil dari tempat acara itu, pada hari berikutnya, memperlihatkan skala serangan tersebut.
Di sana terlihat lebih dari satu bangkai mobil berjejer di jalanan, di antaranya ada yang terbalik dan lainnya ludes terbakar.
Dilaporkan pula, ada sejumlah orang yang menghadiri festival musik itu disandera dan ditahan di Gaza.
Seorang perempuan di Jerman meminta informasi tentang anak perempuannya yang disebutnya telah diculik oleh kelompok militan Hamas di festival itu.
Sejumlah negara lain mengatakan warganya terjebak dalam serangan di acara music tersebut.
Para pejabat keamanan Israel mengatakan, akibat serangan Hamas secara keseluruhan, lebih dari 700 orang Israel tewas, serta sedikitnya 2.000 orang terluka.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)