Ditetapkannya Hari Polio Sedunia bermula dari ditemukannya artefak Mesir dari sekitar 1400 SM yang menggambarkan seseorang dengan kelainan bentuk anggota badan seperti polio.
Kemudian pada tahun 1800-an, polio menjadi penyakit yang relatif tidak umum di antara populasi manusia.
Para peneliti mempercayai bahwa faktor kebersihan telah mengakibatkan peningkatan kasus polio.
Berdasarkan data penelitian, anak-anak secara tidak sengaja terkena polio di masa lalu karena pasokan air yang tercemar.
Jika antibodi ibu masih ada dalam darah bayi, sistem kekebalannya dapat dengan cepat menyerang virus polio dan membentuk kekebalan jangka panjang.
Tahun 1994, beberapa negara di bagian barat dinyatakan bebas polio berkat vaksinasi ekstensif.
Maka dari itu untuk mendukung upaya pemberantasan polio, Hari Polio Sedunia ini diperingati setiap tahunnya.
Baca juga: Hari Dokter Nasional dan IDI 2023: Tema dan Sejarah Peringatannya
Hari Dokter Nasional
Tanggal 24 Oktober juga diperingati sebagai Hari Dokter Nasional.
Mengutip dari Kemenkes.go.id, peringatan Hari Dokter Nasional ini bertepatan dengan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 24 Oktober 1950.
Peringatan Hari Dokter ini dilaksanakan untuk memberikan apresiasi kepada seluruh dokter yang ada di Indonesia.
Istilah dokter sendiri sudah digunakan sebagai gelar terhormat di Eropa sejak 1.000 tahun yang lalu.
Dokter merupakan kata yang diambil dari bahasa latin 'docere' yang artinya mengajar atau 'to lecture'.
Dokter dikenal sebagai profesi medis yang telah memiliki lisensi untuk praktik dalam mengobati dan mneyembuhkan suatu penyakit dari seseorang.