"Sampai sekarang tidak ada perubahan sikap PDIP untuk membantu Pak Presiden Jokowi dalam melakukan kerja kerja kenegaraannya," kata Cak Nanto.
Dia menegaskan bahwa PDIP sampai sekarang masih akan terus membackup Presiden Jokowi dari celaan, caci maki yang ditujukan kepada sang kepala negara.
"Kami merasa bahwa kalau dilihat dari perjalanan kita, yang banyak membackup pak Jokowi salah satu terbesar adalah PDIP, ketika dicela, dicaci maki, sampai sekarang," ungkapnya.
Cak Nanto juga menepis soal kabar yang berhebus jika menteri kabinet dari PDIP akan ditarik oleh partai pasca putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Dia menilai, isu itu dihembuskan oleh pihak-pihak yang ingin mendiskreditkan partai dan memecah belah antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.
"Sepengetahuan saya tidak ada, jadi memang dihembuskan oleh orang-orang ingin mendeskriditkan partai dan ingin memecah belah. Maka kemarin bendera PDIP juga disebarkan yang ngakunya simpatisan," kata Cak Nanto.
"Aneh, PDIP tidak begitu. Kalau PDIP itu tertib, kalau sudah diputuskan. Kalau prosesnya sendiri, penetapan Pak Ganjar baru, diinternal satu sama lainnya retak, tapi ketika sudah diputuskan gerak cepat," sambung dia.
Cak Nanto juga menilai banyak pihak yang memframing dan membenturkan Megawati dengan Jokowi.
"Tapi kami merasa bahwa pilihan politik, Menteri dan sebagainya pilihan Presiden. Dan kader-kader yang sudah dititipkan bekerja sebagaimana mestinya untuk membantu rakyat dan bukan membantu partai. Karena itu milik milik rakyat," terang Cak Nanto.(Tribun Network/ Yuda)