Hal tersebut lantaran masa pensiun Letjen Maruli yang masih lama yaitu lima tahun.
"Nah untuk nama terakhir (Letjen Maruli), meski banyak pihak mengakui bahwa peluangnya sangat besar, namun masa aktifnya yang masih sekitar lima tahun dianggap terlalu lama dan bisa memengaruhi proses regenerasi jika menduduki posisi KSAD dalam waktu dekat," tuturnya.
Kata Maruli soal Peluang Jadi KSAD
Merespons isu ini, Maruli menyatakan dirinya siap apabila ditunjuk sebagai KSAD.
Menurut Maruli, sebagai prajurit, dirinya harus siap apabila diberi tugas.
"Kalau tentara, ya ditunjuk, enggak ditunjuk, harus bekerja terus," kata Maruli di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Lebih jauh, Maruli enggan merespons isu dirinya bakal menjadi KSAD.
Ia hanya memberi contoh bahwa saat dirinya ditunjuk menjadi Pangkostrad, penunjukannya juga dilakukan secara mendadak.
"Dulu jadi Pangkostrad, tiba-tiba Pangkostrad, kan gitu. Di sini juga berdasarkan penilaian, biasanya sudah dinilai baik, nanti dipanggil, di-brief, kenapa kita diangkat, gitu kira-kira," ujar Maruli.
Baca juga: Panglima TNI Harap KSAD Baru Lanjutkan Program Jenderal Dudung dan Jaga Netralitas di Pemilu 2024
Saat ditanya kedatangannya ke Istana bertemu Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) berkaitan dengan isu penunjukan dirinya sebagai KSAD, Maruli tidak membantah atau membenarkan.
Ia meminta wartawan bertanya kepada pihak Istana.
"Yang nunjuk bukan saya jadi tanya yang nunjuk, kalau saya ya enggak bisa tahu," kata dia.
Maruli beralasan, kedatangannya ke Istana untuk melaporkan kondisi mertuanya, Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini masih dirawat di Singapura.
"Ya saya kan setiap minggu melihat perkembangannya Pak Luhut, kita ngobrol-ngobrol lah bagaimana sejauh mana Pak Luhut sekarang, gitu aja sih," katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Daryono)
Artikel lain terkait Mutasi dan Promosi di TNI