News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerhati Pendidikan Bicara Jalan Panjang Wujudkan Kebahagiaan Bangun Karakter Generasi Muda Bangsa

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi belajar

Para penduduk Finlandia cenderung akan menikmati hidup apa adanya dan tidak menginginkan sesuatu yang berlebih. Jika dikaitkan dengan konsep islam yakni kesederhanaan dan bersyukur.   

Bahkan di negara tersebut dukungan sosial dan hubungan antarmanusia jauh lebih baik, saling menjaga, dan tidak saling menyerang antar sesama. Menurut Fahrizal Zain, hal tersebut juga diajarkan dalam islam.

"Bukan berarti kita harus seperti negara-negara Skandinavia. Bukan seperti itu, tetapi konsep hidup kesederhanaan dan bersyukur ternyata juga diajarkan dalam islam," tambah Fahrizal . 

Maka dari itu, Fahrizal dengan tegas mengatakan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat diperlukan dukungan pemerintah terkait anti korupsi. Sehingga investasi dapat masuk dan kesetaraan ekonomi meningkat.

Dia juga membandingkan di negara yang menyandang predikat paling bahagia, masyarakatnya sangat percaya kepada pemerintah yang tidak akan menyalahgunakan uang pajak dan mengalokasikannya sepenuhnya untuk kepentingan serta kesejahteraan rakyat.

"Faktor kepercayaan antarwarga dan pemerintah sangat tinggi, sehingga selalu berfikir positif," kaya Fahrizal.

Menurut Fahrizal, semua itu hanya bisa dicapai melalui investasi sumber daya manusia melalui kualitas pendidikan. Sebab generasi muda saat ini akan menggerakan pemerintahan roda perekonomian di masa mendatang. 

"Ketidaksetaraan ekonomi menyebabkan tingkat persepsi terhadap keadilan, sehingga kepercayaan terhadap pemerintah berkurang, kecemasan akan muncul dan ujungnya kepuasan hidup menjadi rendah," tegas Fahrizal.

Baca juga: Ketika Umat Islam Indonesia Membicarakan Teknologi

Dalam penutupnya, dia mengutarakan, jika secara pendidikan di era modern adalah tentang menemukan keseimbangan antara teknologi dan karakter. Sebab yang menjadi tantangan untuk dihadapi para siswa ke depannya diperlukan kebijaksanaan.

"Dari konsep bahagia, semoga lahir generasi muda yang berkualitas yang penuh tata krama dan kebijaksaan," pungkas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini