"Iya sempat ke arah rumah Pak Prabowo kemudian di usir," ucap Hengki.
Rumah Prabowo sendiri beralamatkan di Jalan Kertanegara nomor 4 yang tidak jauh dari rumdin Kapolri.
Mantan PNS Lulusan STPDN dan S2 di DIY
Terungkap jika JPP pernah berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Namun, saat ini pelaku disebut sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya itu.
"Latar belakang yang bersangkutan ini dulu adalah mantan PNS. (Sekarang) tidak ada (pekerjaan)" tutur Hengki.
Hengki mengatakan JPP merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) hingga mengenyam pendidikan S2 di salah satu universitas ternama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tak Terafiliasi Kelompok Teroris
Sementara itu, hasil pengecekan dari tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, JPP bukan merupakan seorang teroris.
JPP tidak tergabung dengan kelompok teror apapun hingga akhirnya melakukan penyerangan.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Densus 88, yang bersangkutan tidak masuk dalam jaringan teror," jelas Hengki.
Pernah Dirawat di RSJ di Kupang
Adapun terungkap fakta jika JPP juga pernah dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) beberapa waktu yang lalu.
Hal ini diketahui dari hasil pemeriksaan pihak keluarga jika JPP pernah dirawat di rumah sakit jiwa di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
"Menurut menurut keterangan keluarga korban, yang bersangkutan pernah dirawat di RSJ Naimata, Kupang," ucap Hengki.
Hengki mengatakan dugaan adanya gangguan psikologis pelaku juga dikuatkan dari keterangan saksi-saksi lainnya.
Hak itu juga yang membuat JPP mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai PNS.
"Menurut keterangan beberapa temen satu leting dan keluarganya sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke RSJ," jelasnya.
Sehingga, kata Hengki, pihaknya menyerahkan pelaku ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan observasi.
"Jadi indikasi gangguan psikologis ya dan sedang didalami observasi di RS Kramat Jati," ungkapnya.