Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, TALAUD - Presiden Joko Widodo secara khusus memerintahkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk mengawal proyek Base Transceiver Station (BTS) 4G di Papua.
Hal itu dikatakan dalam Peresmian Pengoperasian Sinyal BTS 4G Bakti serta Integrasi Satelit Satria-1, di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (28/12/2023).
Kepala negara menerima laporan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi bahwa pembangunan BTS 4G di 630 lokasi utamanya di Tanah Papua, terkendala persoalan keamanan.
Baca juga: Jokowi Resmikan Pengoperasian Sinyal BTS 4G dan Satria-1 di Kepulauan Talaud
“Tadi pagi saya sudah perintahkan Panglima TNI dan Kapolri agar pembangunan bisa segera dimulai dan didampingi dari sisi keamanannya sehingga semua masalah yang ada bisa kita selesaikan dengan baik,” kata Presiden.
"Di sana (Papua) medannya juga sangat sulit, keamanannya juga perlu didampingi,” sambung Jokowi.
Pengawalan langsung Panglima TNI dan Kapolri dari sisi keamanan proyek BTS 4G diharapkan akan mempercepat akses internet di desa 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan).
Baca juga: Jokowi Akui Sempat Cemas Proyek Pembangunan BTS 4G Akan Mangkrak Akibat Korupsi
Jokowi juga sudah mendengar janji Menkominfo yang sanggup menyelesaikan pembangunan proyek BTS di Papua tahun depan.
Presiden bilang janji Menkominfo tersebut akan ditagih nantinya.
“Saya catat ya Pak Menteri Kominfo, tadi janjinya tahun depan semester-1. Jangan siap-siap lho, saya catat benar,” kata Presiden.
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyelesaikan pembangunan 4.988 Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Menkominfo Budi Arie mengatakan hingga Desember 2023 sebanyak 4.988 BTS dari total 5.618 BTS ditargetkan beroperasi penuh.
Sisanya akan dikebut untuk diselesaikan dengan memperhatikan kondisi geografis dan tantangan yang ada seperti di Papua.
"Ada sisa 630 lokasi bisa yang memang berpotensi di-carry over tahun depan karena pertimbangan keamanan, faktor geografi yang sulit dijangkau dan sebagainya,” jelas Budi.
Baca juga: Jokowi Resmikan Pengoperasian Sinyal BTS 4G dan Satria-1 di Kepulauan Talaud
Budi menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah daerah untuk menemukan solusi penyelesaian pembangunan di lokasi-lokasi tersebut.
Ia memastikan pihaknya melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menyelesaikan pembangunannya.