Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama mendorong Kelompok Kerja (Pokja) Majelis Taklim dan Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) bersinergi membina umat.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan pembinaan umat ini bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
Menurut Kamaruddin, penyuluh agama dan majelis taklim adalah dua entitas yang sangat sentral perannya dalam masyarakat.
Baca juga: Kementerian Agama Lakukan Penguatan Moderasi Beragama, Upaya Menata Kehidupan Damai & Toleran
"Hari ini sangat bersejarah bagi Indonesia dalam konteks penyiaran agama Islam, karena mengukuhkan Pokja Majelis Taklim sebagai organisasi yang sangat penting dan strategis yang langsung berurusan dengan masyarakat kita," ujar Kamaruddin pada kegiatan Serap Aspirasi Lembaga Keagamaan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Dirinya mengungkapkan ada sebanyak 97 ribu majelis taklim yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pihaknya berharap pengurus Pokja yang resmi dilantik dapat mengkoordinasikan dan menyinergikan aktivitas kegiatan produktif untuk majelis taklim kegiatan nasional.
"Majelis taklim dan penyuluh agama dapat bersinergi. Tugas kami adalah mendukung, memfasilitasi, dan mengafirmasi peningkatan kapasitas. Kita harus bersama-sama. Kemenag tidak bisa sendirian," katanya.
"Program sebagus apa pun dari Kemenag, kalau penyuluh agama tidak melakukan ikhtiar sendiri untuk meningkatkan kapasitasnya tentu tidak akan maksimal," tambah Kamaruddin.
Baca juga: Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama Launching Video Bahasa Isyarat Ayat Alkitab
Langkah ini, kata Kamaruddin, untuk meningkatkan kualitas penyampaian pesan keagamaan di masyarakat.