Mulanya, Megawati menyampaikan terkait dengan pesan politik yang dikutip dari beberapa pedoman para umat manusia.
Baca juga: HUT ke-51 PDIP, Wapres Maruf Amin Hadiri Acara, Duduk Samping Megawati dan Ganjar
"Pesan politik kebenaran ternyata juga dapat diambil dari keteladanan dari Nabi Muhammad saw, karena apa? Seorang sahabat nabi, yang hidup katanya paling miskin namun sangat berbahagia, yakni abuzar al gifari, rasulullah berpesan Qulil Haqqa Walau Kana Murran, apa yang artinya? Sampaikan kebenaran meskipun itu pahit," kata Megawati dalam sambutannya.
Tak hanya dari keteladanan Nabi Muhammad SAW, Megawati juga mengutip pernyataan atau pengalaman politik yang pernah ada di zaman Sidarta Gautama.
Kata dia, ada tiga hal yang tidak bisa ditutupi di muka bumi ini, yakni Matahari yang terbit dan terbenam, Bulan yang juga terbit dan terbenam serta Kebenaran.
"Matahari karena dia disuruh sama yg di atas dari terbenam terus naik, dia turun lagi atas perintah dia. Lalu bulan, ketika matahari tidur, dialah yang disuruh datang menyinari seluruh jagat raya ini, lalu apa? Kebenaran. Bayangkan Sidarta yang banyak juga pengikutnya," kata dia.
Selanjutnya kata Megawati, terdapat juga orang bijak yang menyebut kalau kebohongan pasti akan dikejar oleh kebenaran.
"Juga ada orang bijak yang kalau di ini banyak banget, dia atau mereka berkata, kebohongan itu apapun kebohongan pasti kebenaran akan mengejarnya," kata dia.
Atas hal itu, Megawati menyampaikan salam kemenangan untuk seluruh kader PDIP untuk bisa memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud menang dalam satu putaran.
Menjawab salam tersebut, seluruh kader yang hadir menyampaikan siap untuk mengawal kemenangan Ganjar-Mahfud satu putaran.
"Menang menang menang. Merdeka merdeka merdeka. Kita pasti menang. Satu putaran. Semoga Allah meridhoi perjuangan kita," kata Megawati.
"Jadi insyaallah kita akan menang satu putaran, siap?" tegas Megawati diikuti "siap" oleh kader PDIP yang hadir.