News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

Viral Wanita Lulusan Amerika Pilih Jadi Lurah Papua, Kisah Pilu di Baliknya hingga Sosok Maria Jochu

Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral di media sosial, Maria Jochu wanita lulusan Amerika lebih memilih jadi lurah di Papua karena ingin kembali mengabdi, begini ceritanya.

Di sisi lain, ia juga tak mau memberatkan ekonomi orang tuanya.

Maka dari itu, Maria nekat mengambil kredit pegawai saat telah bekerja di pemerintahan, agar ia bisa melanjutkan kuliah S2 di luar negeri.

"Jadi, baru jadi pegawai sudah nakal (ambil) kredit pegawai untuk lanjut S2. Terus keluarga 'kan bilang, kenapa kamu mau S2? Kita aja keluarga tidak mampu, jangan gaya-gaya deh," terang Maria menirukan logat orang tuanya.

Pasalnya, bagi keluarga Maria Jochu, sudah bisa sekolah, bisa bekerja, dapat gaji, dan hidup, itu sudah cukup.

Karena itulah, Maria Jochu termotivasi bisa kuliah di IPDN dan mengambil beasiswa LPDP.

"Kan teman-teman di lingkungan (IPDN) mau sekolah, saya sendiri kok tidak? Apakah saya harus tinggal di hutan? Kan di kota, jadi nekat pergi ambil kredit pegawai terus kuliah," tambahnya lagi.

Diketahui, semasa kuliah, Maria Jochu juga sempat mengalami kesulitan karena cara pembelajarannya yang berbeda dengan di Indonesia.

Meski sebelumnya, Maria Jochu telah kursus Bahasa Inggris saat di Indonesia dalam persiapannya kuliah di luar negeri.

Ketika kursus Bahasa Inggris di Indonesia itu, Maria Jochu sempat pesimis karena nilai TOEFL-nya di bawah rata-rata.

Namun, beruntungnya, Maria bisa lolos meskipun berada di urutan terakhir saat tes TOEFL tersebut.

Ia menjadi salah satu dari 10 orang yang terpilih.

Kemudian, pada 2015, BPSDM Papua mengadakan pameran beasiswa, di mana salah satunya adalah LPDP, yang salah satu persyaratannya adalah nilai IELTS.

Dengan tekad yang bulat, Maria Jochu semangat mempelajari bahasa asing hingga berakhir berbuah manis.

"Saya sambil kursus 3 bulan itu betul-betul belajar, saya usaha harus bisa dapat (nilai) 5. Saya berjuang, ke kantor juga (membawa) buku bahasa Inggris. Jadi saya kerja, bahasa Inggris, kerja (lagi). Sampai kemudian kita tes bahasa Inggris, terus lolos,” terangnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini