Ma'ruf mengakui, memang ada sejumlah menteri yang terlibat dalam Pilpres 2024.
Disebutkannya, ada menteri yang menjadi capres, cawapres hingga tim sukses (timses).
Namun, menurut dia, keterlibatan dalam Pilpres tidak mengganggu kinerja para menteri di kabinet.
"Kalau aturannya kan memang boleh dengan satu catatan supaya kinerjanya tidak berkurang. Hasilnya seperti apa? Mungkin sedang dievaluasi, nanti seperti apa. Kalau memang menurun tentu harus dievaluasi aturan-aturannya," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, isu mundurnya menteri Jokowi pertama kali dilontarkan ekonom senior Faisal Basri.
Dalam sebuah wawancara, Faisal Basri menyebut setidaknya ada tiga menteri Jokowi yang siap mundur dari kursi kabinet.
Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Menurut Faisal Basri, para menteri tersebut kecewa dengan kebijakan pemerintahan Jokowi yang cenderung menguntungkan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Respons Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani enggan berkomentar banyak saat disinggung isu mundur dari kabinet.
Sri Mulyani mengatakan dirinya masih bekerja seperti biasa.
Hal itu dinyatakan Sri Mulyani usai menghadiri rapat intern di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
"Aku mau maju, aku mau maju, saya bekerja, bekerja," katanya.
"Masak? Ini masih kerja," kata Sri Mulyani
Ia lantas hanya tersenyum ketika disinggung isu dirinya yang berseberangan dengan Prabowo Subianto.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Nitis Hawaroh/Taufik Ismail/Dodi Esvandi)