"Di samping itu karyawan dapat mendapatkan hasil dan umpan balik pengembangan diri secara instan pada setiap selesai dilakukannya pengukuran," kata dia.
Selain itu, penelitian ini menggunakan teknologi informasi dan analisis data untuk mendukung temuannya. Ini melibatkan pembuatan alat ukur dan aplikasi pembelajaran mesin dalam menganalisis data, memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang perilaku dan budaya organisasi, serta memberikan manfaat bagi penelitian dan organisasi.
"Alat ukur yang digunakan termasuk kuesioner dan Thematic Apperception Test, metode yang biasa digunakan dalam penilaian psikologis. Analisis data dilakukan menggunakan machine learning untuk memprediksi perilaku sadar dan perilaku tidak sadar individu secara mendalam," ungkapnya.
Hal ini sangat relevan dengan era teknologi kecerdasan buatan yang memungkinkan hasil pengukuran dikeluarkan secara instan oleh karyawan dengan interpretasi dan umpan balik pengembangan diri.
Salah satu keunggulan penelitian Dr. Arief adalah hasilnya yang siap digunakan oleh industri, memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi perilaku karyawan dalam transformasi digital secara langsung.
Pendekatan ini memberikan nilai tambah yang signifikan bagi ilmu pengetahuan dan praktik di berbagai sektor.
"Penelitian ini mengusulkan beberapa agenda penelitian mendatang dan program intervensi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi perbedaan dalam budaya perusahaan dan meningkatkan kinerja serta adaptasi karyawan dalam lingkungan yang terus berubah," tambah Dr. Arief.
Dengan hasil penelitiannya ini, Dr. Tubagus Arief Fahmi membuka peluang untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan dalam mengukur dan mengembangkan perilaku karyawan serta budaya perusahaan dalam konteks transformasi digital.