“Sebagai mahasiswa daksa kursi roda, saya ingin ke depannya bisa bekerja dengan duduk, dan jurusan Teknik Informatika menjadi salah satu opsi."
"Selain itu dari kecil saya suka segala hal yang berbau teknologi dan prospek kerja jurusan ini bagus,” katanya.
Lebih lanjut, Duwik mengaku mendapatkan kemudahan ketika menimba ilmu di UB, baik dalam hal akademik maupun non akademik.
Di bangku perkuliahan, rupanya Duwik juga aktif mengikuti berbagai organisasi dan kepanitiaan.
Hal itu, dilakukan guna menambah relasi dan mengasah soft skill-nya.
Duwik tercatat pernah menjadi anggota Pusat Komunikasi dan Informasi di Eksekutif Mahasiswa (EM), menjadi Ketua Departemen Humas di Badan Internal Olahraga dan Seni (BIOS).
Ia juga mengikuti kepanitiaan, seperti Informatics Education and Learning for Society Enhancement, Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa Baru, Olahraga dan Seni, serta Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar.
Di sisi lain, Duwik berpesan kepada teman-teman difabel yang ingin melanjutkan studi agar tidak takut.
“Tunjukan apa yang kau mampu, maka orang akan melihat kemampuanmu bukan keadaanmu,” ucapnya.
Sosok Elo Kusuma Alfred Mandeville, Diterima Kerja di Dua Instansi
Sementara Elo Kusuma Alfred Mandeville merupakan satu di antara mahasiswa difabel lainnya yang diwisuda di UB pada Sabtu (20/1/2024) kemarin.
Elo Kusuma Alfred Mandeville, S.Tr.Ds lulus dengan IPK 3,47 dari Program Studi Desain Grafis, Fakultas Vokasi.
Pria yang biasa dipanggil Elo ini, sudah diterima bekerja di dua tempat, yakni di AIDRAN (Australia-Indonesia Disability Research) yang berpusat di Australia.
Kemudian, ia juga diterima di sebuah industri kreatif yang berlokasi di Malang, sebagai social media officer dan content making.
Aktif Organisasi