"Kegiatan ini adalah upaya kita untuk kedamaian Indonesia, dengan mengetuk pintu langit," ujar Teguh Haryono, Jumat.
Organisasi Keagamaan Hindu
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PDHI) dan sembilan organisasi keagamaan Hindu lainnya menggelar Santih Puja atau doa serentak di seluruh Indonesia untuk mendoakan pemilu damai.
Sembilan organisasi keagamaan Hindu tersebut adalah Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI), Prajaniti Hindu Indonesia, Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).
Lalu Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN), Ikatan Cendekiawan Hindu Indonesia (ICHI), Perkumpulan Dosen Hindu Indonesia (DHI), Perkumpulan Acarya Hindu Nusantara (Pandu Nusa) dan Perkumpulan Pendidik Pasraman Indonesia (P3I).
Sebanyak kurang lebih 300 orang hadir pada kegiatan yang diselenggarakan di Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta Ini, ini dan sebagian juga ada yang hadir secara virtual.
Santih Puja ini dilaksanakan untuk mendoakan agar Pemilu 2024 berlangsung dengan lancar, aman, damai dan menghasilkan pemimpin nasional yang mampu menjalankan Dharma (kebenaran).
Ketua Umum Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Pinandita Gede Pastika mengatakan Santih Puja ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, di antaranya di Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur.
“Ini adalah wujud perhatian dan komitmen umat Hindu Indonesia dalam mendukung pemilu damai," kata Pinandita, Kamis (8/2/2024).
Baca juga: Segini Anggaran per TPS Pemilu 2024 dari KPU dan Ketentuan Penggunaannya
Forum Peduli Indonesia Damai
Komunitas pemuka agama dalam Forum Peduli Indonesia Damai di Depok, Jawa Barat, juga menggelar doa bersama Jum'at (9/2/2024).
Kegiatan ini dihadiri Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY); Ketua Matakin, Xs Budi S Tanuwibowo; Tokoh Muslim, KH Marsudi Syuhud; Ketua PGI, Pdt Gomar Gultom, Tokoh Katolik Kardinal, Ign Suharyo; dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Mayjen Purn Wisnu Bawa Tenaya.
Lalu pimpinan Majelis Luhur Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (MLKI), Engkus Ruswana; dan Pimpinan Spiritual Nusantara, Sri Eko Srijanto Galgendu.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI), KH Marsudi Syuhud, menyebut doa bersama ini bertujuan untuk mengingatkan pentingnya menjaga bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mereka juga berharap agar sosok pimpinan selanjutnya sesuai harapan rakyat.
"Saya sampaikan kembali bahwa yang terpenting dalam kesuksesan pemilu atau pemilihan presiden dan wakil presiden atau wakil-wakil di DPR adalah masyarakat tetap rukun, teduh, adem tidak ada bedil-bedilan, kerusuhan."
"Kami berkumpul dan berdoa untuk bangsa dan negara serta untuk para calon-calon pemimpin bangsa," kata Marsudi.
Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jelang Pemungutan Suara Pemilu 2024, Pemprov dan Forkopimda Sulsel Gelar Zikir dan Doa Kebangsaan
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Reza Deni/Glery Lazuardi/Hasanudin Aco)(WartaKotalive.com/Mochamad Dipa Anggara)