News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Giwo Paparkan Persiapan Peringatan Nasional 2024

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo (tengah) bersama pengurus menggelar pertemuan silaturahmi dengan komunitas Kebaya di kantor Kowani, Jakarta, Selasa (20/2/24). Kowani dan komunitas kebaya persiapan membahas peringatan Hari Kebaya Nasional pertama pada tanggal 24 Juli 2024 sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres Wanita Indonesia (Kowani) akan menggelar peringatan akbar Hari Kebaya Nasional 2024 di Istora Senayan, Jakarta pada 24 Juli 2024 mendatang.

Kegiatan yang merupakan pertama kalinya digelar sejak ditetapkannya tanggal 24 Juli menjadi Hari Kebaya Nasional tersebut bakal melibatkan lebih dari 7.000 perempuan dari berbagai profesi dan kalangan.

Kegiatan yang akan dihadiri oleh perempuan perwakilan dari negara-negara ASEAN tersebut diharapkan akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini momen sangat penting karena merupakan pertama kali digelar sejak pemerintah menetapkan Hari Kebaya Nasional," kata Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, dalam keterangannya Rabu (21/2/2024).

Menurut Giwo, ditetapkannya Hari Kebaya Nasional oleh Presiden Jokowi melalui Kepres nomor 19 Tahun 2023 tidak terlepas dari peran Kowani. 

Di mana inspirasi ditetapkannya Hari Kebaya Nasional adalah momen Kongres Wanita Indonesia X yang saat itu dihadiri oleh Presiden Sukarno. 

"Saat itu semua peserta kongres mengenakan kain kebaya," ujar Giwo.

Untuk mengenang peran besar tersebut, pada peringatan Hari Kebaya Nasional 2024, lanjut Giwo, satu di antara agendanya adalah kilas balik sejarah Kowani selama 65 tahun berkarya. 

Juga berbagai agenda penting lainnya berdasarkan masukan dari tokoh-tokoh perempuan terkait kebaya.

"Karena pada Kongres X dihadiri Presiden Sukarno, tentu pada peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 kami berharap Presiden Jowo Widodo berkenan hadir,” ucap Giwo.

Giwo mengatakan, kebaya bukanlah sekadar pakaian tradisional khas Indonesia, namun kebaya sekaligus menjadi alat pemersatu dan identitas bangsa Indonesia. 

Sebab itu, sudah sewajarnya peringatan Hari Kebaya Nasional melibatkan perempuan dari segala lapisan dan profesi, mulai dari pejabat, publik figur, driver, pedagang jamu, pedagang kaki lima, ibu rumah tangga dan lainnya. 

"Semua harus terlibat dalam hari besar ini, dengan tentu saja mengenakan baju kain kebaya," kata Giwo.

Selain melibatkan ribuan perempuan dari berbagai kalangan, Hari Kebaya Nasional juga akan dihadiri perwakilan dari 10 negara ASEAN.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini