Giwo menyebut perempuan perwakilan dari negara sahabat tersebut sudah menyatakan konfirmasi untuk bisa hadir merayakan Hari Kebaya Nasional.
Giwo menegaskan peringatan Hari Kebaya Nasional yang mengundang perwakilan negara-negara ASEAN sekaligus menjadi upaya menegaskan kembali tentang kebaya sebagai salah satu warisan budaya takbenda milik Indonesia yang saat ini tengah diusulkan ke UNESCO.
Lebih lanjut Giwo juga menegaskan bahwa Hari Kebaya Nasional bukanlah hari libur.
Penetapannya menjadi alasan kuat bagi semua instansi untuk menetapkan penggunaan kebaya pada hari tertentu dalam aktivitas pekerjaan.
“Kebaya kini bisa tampil keren dan elegan, cantik dan menarik karena bisa dimodifikasi sedemikian rupa. Ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum muda untuk juga mau berkebaya,” ujar Giwo.
Sementara itu Ketua Tim Nasional Kebaya Indonesia Lana Koentjoro mengatakan, bahwa di balik kebaya, ada potensi nilai ekonomi yang sangat besar. Karena kebaya tidak melulu menggunakan baju kebaya dan kainnya.
Dari kebaya, orang akan membutuhkan sanggul, orang akan membutuhkan pernak-pernik asesoris.
"Itu semua adalah potensi ekonomi dari kebaya," ucapnya.
Baca juga: Keppres Peringatan Hari Kebaya Nasional Diteken Jokowi, Lana T Koentjoro: Kami Segera Konsolidasi
Ia bersama komunitas kebaya lainnya berjanji memberikan dukungan penuh pada rencana peringatan Hari Kebaya Nasional 2024.
Harapannya setelah ditetapkan Hari Kebaya Nasional, kain kebaya akan semakin familiar dikenakan oleh para perempuan Indonesia tanpa terkecuali.