Sebelumnya, AHY hanya tersenyum ketika disinggung soal Moeldoko yang absen dalam pelantikannya sebagai Menteri ATR/BPN.
Reaksi serupa turut ditunjukkan Menkopolhukam yang baru, Hadi Tjahjanto, di hadapan awak media.
AHY hanya mengucapkan satu kata ketika ditanya keberadaan Moeldoko.
"Waduh," katanya dengan senyum lebar memperlihatkan giginya.
Sebagai informasi, pelantikan Hadi Tjahjanto dan AHY dihadiri sederet menteri dari Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Beberapa menteri yang terlihat hadir di antaranya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno
Kemudian, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menkominfo Budi Arie Setiadi, dan Menpan RB Abdullah Azwar Anas.
Hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan, dan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Baca juga: Jadi Menteri ATR/BPN, AHY Diharapkan Bisa Lebih Berani Lagi Berantas Praktik Mafia Tanah
Respons PDIP
Pelantikan AHY turut mendapat respons dari Wakil Ketua Komisi II DPR Fraksi PDIP, Junimart Girsang.
Menurut Junimart, penunjukan AHY sebagai menteri sah-sah saja.
Pasalnya, penunjukan menteri seutuhnya merupakan hak prerogatif presiden.
"Ya sah-sah saja kan hak prerogatif presiden untuk menunjuk dan menempatkan pembantunya dalam menjalankan roda pemerintahan ini," ujarnya kepada wartawan, Rabu.
"Kami mengawal pemerintahan selama ini sesuai aturan. Itu komitmen partai kami. Pemerintahan untuk rakyat," lanjutnya.
Kendati demikian, Junimart mengimbau AHY untuk memahami tata kelola pertanahan dan tata ruang.
Ia juga berpesan, agar AHY membenahi internal Kementerian ATR agar semakin baik ke depan.
"Sebagaimana kita tahu carut marut masalah pertanahan di Indonesia sangat kompleks beririsan dengan kepentingan hak atas tanah masyarakat," imbuhnya.
(Tribunnews.om/Jayanti Tri Utami/Yohanes Liestyo Poerwoto/Nuryanti)