Pada masa Pilpres 2024 ini Solihin ditunjuk sebagai Tim Pemenangan Daerah (TPD) di Jawa Barat (Jabar) pasangan calon capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Diketahui, pangkat terakhir mendiang Solohin adalah Letnan Jenderal, 1978.
Ia mengawali karier militer ketika masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor, kemudian bergabung dengan Divisi Siliwangi.
Satu di antara kiprahnya yang mencuat, yakni ketika mengatasi krisis pangan di Indramayu dengan memasyarakatkan padi yang disebut dengan gogo rancah.
Ia juga dikenal sebagai sesepuh Jawa Barat dan Siliwangi, pejuang lingkungan dan pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS).
Solihin pernah menjadi Panglima Kodam XIV/Hasanuddin pada tahun 1964-1968.
Pada tahun 1968-1970, Mang Ihin pernah menjadi Gubernur Akabri Umum dan Darat, Magelang.
Setelah itu, Mang Ihin mengemban amanah menjadi orang nomor di Jabar.
Ia menjadi Gubernur Jawa Barat pada periode 1970-1975.
Kemudian, Mang Ihin menjadi Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan, 1977-1992.
Lalu, ia menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Agung, 1992-1997.
Mang Ihin kemudian mengemban tugas sebagai anggota Majels Permusyawaratan Rakyat pada 1998.
Mang Ihin juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persib Bandung.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 'Penjabat Wali Kota Bandung Turut Berduka Atas Meninggalnya Mang Ihin, Mantan Gubernur Jabar'
(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunJabar.id/Tiah SM)