TRIBUNNEWS.COM - Jenazah Letjen TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara (GP) akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung pada Selasa (5/3/2024) pukul 13.30 WIB.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat ke-8 sekaligus tokoh nasional itu meninggal dunia pada Selasa dini hari sekitar pukul 03.09 WIB.
Pria yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat dalam perawatan di RS Advent, Kota Bandung.
Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah duka keluarga besar di Jalan Cisitu Indah, Kota Bandung.
Rencananya akan dilakukan juga prosesi penghormatan di Markas Kodam III/Siliwangi Jalan Sumbawa pada pukul 09.30-12.30 WIB.
Dikutip dari TribunJabar.id, sejumlah tokoh mulai berdatangan di rumah duka.
Sejumlah tokoh yang mendatangi rumah duka di antaranya tokoh legenda sunda, Popong Otje Djundjunan (Ceu Popong), Acil Bimbo, Jaka Bimbo, Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin hingga Istri Mantan Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil.
"Saya masih saudara, Almarhum adalah salah satu tokoh Siliwangi, Pajajaran, semoga Almarhum mendapat tempat di sisinya," kata Jaka Bimbo, Selasa (5/3/2024).
Rumah duka juga mulai dipenuhi karangan bunga di antaranya dari rukun warga setempat dan Pemprov Jabar.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, menyampaikan duka cita atas meninggalnya Solihin.
"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Bandung, saya turut berduka. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT," ujar Bambang, Selasa.
Baca juga: Profil Solihin G.P., Mantan Gubernur Jabar yang Meninggal, Bagian TPD Ganjar-Mahfud Jabar
Bambang juga mendoakan kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan.
Profil Singkat Solihin GP
Solihin Gautama Purwanegara merupakan mantan Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975.
Pada masa Pilpres 2024 ini Solihin ditunjuk sebagai Tim Pemenangan Daerah (TPD) di Jawa Barat (Jabar) pasangan calon capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Diketahui, pangkat terakhir mendiang Solohin adalah Letnan Jenderal, 1978.
Ia mengawali karier militer ketika masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor, kemudian bergabung dengan Divisi Siliwangi.
Satu di antara kiprahnya yang mencuat, yakni ketika mengatasi krisis pangan di Indramayu dengan memasyarakatkan padi yang disebut dengan gogo rancah.
Ia juga dikenal sebagai sesepuh Jawa Barat dan Siliwangi, pejuang lingkungan dan pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS).
Solihin pernah menjadi Panglima Kodam XIV/Hasanuddin pada tahun 1964-1968.
Pada tahun 1968-1970, Mang Ihin pernah menjadi Gubernur Akabri Umum dan Darat, Magelang.
Setelah itu, Mang Ihin mengemban amanah menjadi orang nomor di Jabar.
Ia menjadi Gubernur Jawa Barat pada periode 1970-1975.
Kemudian, Mang Ihin menjadi Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan, 1977-1992.
Lalu, ia menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Agung, 1992-1997.
Mang Ihin kemudian mengemban tugas sebagai anggota Majels Permusyawaratan Rakyat pada 1998.
Mang Ihin juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persib Bandung.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 'Penjabat Wali Kota Bandung Turut Berduka Atas Meninggalnya Mang Ihin, Mantan Gubernur Jabar'
(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunJabar.id/Tiah SM)