TRIBUNNEWS.com - Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dilaporkan Indonesia Police Watch (IPW) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi senilai lebih dari Rp100 miliar.
Ganjar tak sendiri, mantan Direktur Utama Bank Jateng 2014-2023, Supriyatno, juga turut dilaporkan.
"Jadi pertama (inisial) S, mantan Dirut Bank Jateng 2014-2023, kemudian juga GP."
"IPW melaporkan adanya dugaan penerimaan gratifikasi dan/atau suap yang diterima oleh Direksi Bank Jateng dari perusahaan-perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan jaminan kredit kepada kreditur Bank Jateng. Jadi istilahnya ada cashback," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, Selasa (5/3/2024).
Lantas, seperti apa profil Supriyatno?
Dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Supriyatno lahir pada 1955 di Sleman, DI Yogyakarta.
Lulusan sarjana UGM ini pernah menempuh studi di University of Dallas, Amerika Serikat (AS), saat mendapatkan beasiswa MBA pada 1989.
Kala itu, ia mengambil jurusan Manajemen Internasional.
Supriyatno mengawali kariernya di dunia bank pada 1983, setelah lulus dari UGM, sebagai staf di Bank Dagang Negara Jakarta.
Di tahun 1999, ia memutuskan mundur dari Bank Dagang Negara Jakarta karena krisis ekonomi yang melanda di Indonesia.
Setahun setelahnya, Supriyatno kembali kuliah untuk meraih gelar doktor pada Program Sains & Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM.
Baca juga: Bantahan Ganjar Pranowo Dilaporkan IPW Terkait Dugaan Gratifikasi, Ganjarist dan TPN Beri Respons
Pada 2008, ia dipercaya menjadi pimpinan Bank BPD DIY hingga 2014.
Dari Bank BPD DIY, Supriyatno beralih ke Bank Jateng dan ditunjuk sebagai Direktur Utama periode 2014-2017.
Di tahun 2016, ia mendapat predikat The Best Leadership CEO Perbankan.