Bagi masyarakat Hindu Bali, ogoh-ogoh merupakan representasi dari sifat buruk dan jahat manusia.
Oleh karena itu, di akhir perayaan ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pembersihan sifat jahat manusia yang dilenyapkan dalam ritual Nyepi.
Baca juga: Seruan Bersama Hari Raya Nyepi 2023 di Bali, Salat Tarawih Hari Pertama Diadakan di Rumah
Mengutip laman bem.fmipa.unej.ac.id, gelaran upacara Tawur Kesanga dilakukan berdasarkan tingkatan sebagai berikut:
- Tingkat Provinsi bernama Tawur Agung
Tawur Agung dilengkapi dengan Sesayut Prayascitagumi dan Sesayut Dirgayusa Gumi, beserta perlengkapannya.
Pelaksanaannya bertempat di Catuspata/persimpangan.
- Tingkat Kabupaten dinamai Panca Kelud
Panca Kelud yaitu mempergunakan lima ekor ayam/lima warna pengideran ditambah itik belang kalung satu ekor, asu belang bungkem satu ekor beserta perlengkapannya bertempat di Catuspata persimpangan.
- Tingkat Kecamatan bernama Upacara Panca Sanak
Upacara Panca Sanak mempergunakan lima ekor ayam/lima warna sesuai nama pengideran ditambah satu ekor itik belang kalung beserta perlengkapannya.
Pelaksanaan upacara Panca Sanak bertempat di Catuspata/persimpangan.
- Tingkat Desa disebut Panca Sata
Pada upacara Panca Sata mempergunakan lima ekor ayam sesuai dengan nama pengideran beserta perlengkapanya.
Pelaksanaan Panca Sata bertempat di jaba depan Pura Bale Agung atau Pure Desa.