Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau langsung beberapa area yang terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Risma mengatakan pihaknya akan menyiapkan kebutuhan air bersih untuk warga.
"Nanti akan ada petugas untuk menyiapkan air bersih. Ini sudah kita siapkan. InshaAllah untuk dua desa cukup, meski tidak terlalu banyak," tutur Risma melalui keterangan tertulis, Jumat (15/3/2024).
Baca juga: Permukimannya Rawan Longsor, Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Bakal Direlokasi
Selain itu, Risma juga akan membantu alat berat untuk meringankan proses pembersihan lumpur yang masih menumpuk cukup tinggi di permukiman dan jalanan.
Dirinya mengimbau warga dan pemerintah setempat untuk memulai pembersihan rumah dan bangunan yang terdampak banjir.
"Saya akan membantu alat berat, tapi dikerjakan sendiri pembersihannya ya. Saya tahu ini berat, tapi kita harus terus bergerak agar bisa bangkit," kata Risma.
Baca juga: Tim SAR Terus Lakukan Pencarian 5 Korban Hilang Banjir Bandang di Kabupaten Pesisir Selatan
Kemensos akan mengirimkan kebutuhan dasar yang diminta oleh warga, mayoritas berupa permintaan pangan, sandang, dan air bersih.
Nantinya, kebutuhan seperti sandang tersebut akan dibagikan melalui pemerintah daerah terkait.
Selain kebutuhan dasar, tidak adanya penerangan juga menjadi salah satu hal yang dikhawatirkan oleh Risma.
Mensos juga menyerahkan dua unit genset lengkap agar bisa membantu penerangan warga.
Kemensos juga berencana untuk memperbesar dapur umum di Kec. Batang Kapas.
Saat ini, dapur umum memproduksi 2.000 bungkus nasi per hari. Dengan jumlah tersebut masih ada warga yang belum terjangkau.
"Nanti saya bantu sediakan alat masak dan bahan-bahannya. Ibu-ibu sanggup ya bantu masaknya?" ucap Risma.
Selain memeriksa kondisi warga dan lingkungan yang terdampak, Risma juga memberikan santunan kepada ahli waris 26 korban meninggal di Kab. Pesisir Selatan.
Untuk area Kab. Pesisir Selatan, Kementerian Sosial telah menggelontorkan bantuan senilai Rp 1.688.170.000 berupa bantuan logistik tanggap darurat, bantuan natura dan perlengkapan dapur umum, bantuan beras reguler dan santunan bagi ahli waris 26 korban jiwa sebesar Rp 15.000.000/korban jiwa.