TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memproyeksikan sebanyak 5,7 juta orang akan menyeberang selama periode Angkutan Lebaran 2024.
Jumlah itu naik 15 persen dari tahun 2023.
Hal itu disampaikan Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin saat wawancara khusus di Studio Tribunnews, Rabu (13/3/2024).
Dari sisi kendaraan turut mengalami kenaikan 14 persen dari tahun 2023 sebesar 1,2 juta unit menjadi 1,3 juta unit.
Untuk mengangkut penumpang dan kendaraan ini, ASDP juga bakal mengoperasikan seluruh kapal yang dimiliki sebanyak 225 kapal untuk periode Lebaran 2024 ini.
Shelvy juga mengimbau kepada penumpang yang akan menyeberang untuk mengakses Ferizy sebagai aplikasi pembelian tiket Ferry secara online.
Hal tersebut ditujukan untuk kelancaran perjalanan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni.
Adapun per tanggal 11 Desember 2023 lalu, ASDP juga telah memberlakukan pembatasan area penjualan tiket di sekitar pelabuhan dengan radius maksimal sejauh 5 km dari pelabuhan berdasarkan surat Dirjen Hubdat AP.406/1/5/DJPD/ 2023 perihal Penataan Layanan Pemesanan Tiket Elektronik.
Radius batasan pembelian tiket ferry yaitu di pelabuhan Merak sejauh 4,71 km dari titik tengah pelabuhan terluar (sebagai contoh acuan titik Hotel Pesona Merak).
Sedangkan pelabuhan Bakauheni sejauh 4,24 km dari titik tengah pelabuhan terluar (sebagai contoh acuan Balai Karantina Pertanian).
Baca juga: ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran Terjadi pada 6-7 April 2024
Diketahui bahwa ASDP sudah membuka penjualan tiket online Ferizy sejak 60 hari sebelum hari keberangkatan, sehingga dengan melakukan reservasi perjalanan lebih awal maka perjalanan menjadi lebih terjamin, lebih aman, tidak perlu mengantre, dan pastinya lebih nyaman.
"Pastikan beli tiket online secara mandiri hanya di website Ferizy di trip.ferizy.com atau aplikasi Ferizy dan mitra resmi Ferizy."
"Mohon kerja sama pengguna jasa, jangan membeli tiket ketika baru menuju ke pelabuhan, dan hindari membeli tiket via calo di area pelabuhan," jelasnya.
Tingkatkan Fasilitas Penumpang
ASDP juga meningkatkan fasilitas bagi penumpang penyeberangan dari Pelabuhan Merak-Bakauheni untuk mendukung pelaksanaan Angkutan Lebaran (Angleb) 2024.
Shelvy mengatakan, pihaknya telah menambah fasilitas travelator untuk memudahkan pengguna jasa dalam membawa barang bawaan di pelabuhan Merak.
"Ada penambahan kayak fasilitas travelator."
"Jadi nanti ada eskalator yang modelnya langsung kayak agak landai naik gitu ya."
"Itu bisa digunakan untuk para pengguna jasa mungkin yang bawa barang gitu, jadi bisa lebih nyaman seperti itu," kata Shelvy.
Dikatakan Shelvy, persiapan Lebaran 2024 dari sisi sarana dan prasarana di pelabuhan Merak dan Bakauheni ASDP telah menyiapkan 7 dermaga berpasangan. Di tahun ini ada penambahan dua dermaga dengan kapasitas hingga 10.000 JRT.
"Untuk tahun ini ada sedikit berbeda karena ada dermaga dua yang kapasitasnya itu kita tingkatkan jadi dari 3000 JRT sekarang kita tingkatkan menjadi 10.000 kapasitasnya. Jadi hampir tiga kali lipat," ucap dia.
"Ini dampaknya apa sih, dampaknya tentu nanti dermaga ini bisa disinggahi kapal besar sehingga bisa membantu percepatan pengangkutan kendaraan seperti itu," imbuhnya.
Di sisi lain, Shelvy juga menegaskan pelabuhan perbantuan mudik Angkutan Lebaran 2024 yaitu Ciwandan telah siap digunakan.
Bahkan, infrastruktur di Pelabuhan Bakauheni pun sudah siap menghadapi arus mudik tahun ini.
"Sudah siap, jadi semua infrastrukturnya juga semua sarana dan prasarana di lokasi Ciwandan dan pelabuhan BBJ Bakauheni sudah kami siapkan," ungkapnya.
Antisipasi Kemacetan di Pelabuhan
ASDP menyiapkan sejumlah langkah dalam mengantisipasi terjadinya kemacetan kendaraan di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola ASDP.
Menurut Shelvy, hal yang perlu diwaspadai adalah kondisi cuaca ekstrem yang bisa berdampak pada antrean kendaraan hingga perubahan jadwal penyeberangan kapal.
Dia bilang, antisipasi cuaca ekstrem ini dilakukan ASDP bekerjasama dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) hingga BMKG.
"Kemudian kayak toilet, mungkin mau salat, tempat makan itu ada."
"Jadi apabila memang pengguna jasa harus menunggu sampai cuaca mungkin agak reda, maka itu dipastikan fasilitas umum itu ada," jelasnya.
Berkaca pada situasi antrean yang mengular di Pelabuhan Merak hingga jalan tol, pihaknya juga akan menambah operasional kapal besar untuk mengurai kepadatan.
Meskipun hal ini dilakukan secara kondisional.
"Kalau perubahan jadwal memang benar-benar tergantung daripada cuaca itu sendiri."
"Tapi pastinya seperti kemarin ketika itu kapal yang beroperasi awalnya sekitar 25, ketika cuacanya sudah membaik langsung ditambahkan lagi kapal yang beroperasi, sehingga bisa lebih cepat mengurai antrean," tutur dia.
Lengkapnya, mari saksikan video wawancara Tribunnews.com dengan Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin berikut ini.(*)