Mereka tersebar di Balai Desa Getasrejo 136 orang, rumah sekdes Getasrejo 40 orang, Pendopo (Setda Grobogan) 106 orang, gedung kantor PCNU 87 orang, musala belakang Polsek Kota Purwodadi 250 orang, masjid Baitul Makmur Kota Purwodadi 35 orang dan Hotel Catra 13 orang.
Pemerintah Kabupaten Grobogan bersama seluruh unsur forkopimda telah mendirikan dapur umum di 43 titik.
Pendistribusian makanan dari dapur umum itu terus dilakukan seiring proses evakuasi warga terdampak yang masih berjalan.
Warga bersama TNI/Polri dan instansi terkait juga bergotong-royong melakukan penguatan tanggul sungai irigasi dengan kantong berisi pasir dan tanah sebagai antisipasi agar debit air sungai jalur irigasi tidak meluap dan memicu kerusakan yang dapat memperparah banjir.
Masyarakat Diminta Waspada Banjir Susulan
Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah hingga Senin (18/3/2024) besok.
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di wilayah Grobogan dan sekitarnya.
Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.
Jika terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga lebih dari satu jam dengan jarak pandang kurang dari 100 meter, masyarakat yang tinggal di lereng tebing maupun bantaran tanggul atau sungai diimbau mengevakuasi diri sementara ke tempat yang lebih aman.
Masyarakat bersama pemerintah daerah setempat juga diharapkan dapat bersinergi untuk mengurangi dampak risiko bencana.
BNPB juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat selalu mengikuti perkembangan prakiraan cuaca setiap waktu dari BMKG serta meningkatkan koordinasi.