Penyebab pasti dari ledakan matahari ini sebenarnya tak bisa dipastikan oleh para ahli atmosfer, tetapi kemungkinan besar disebabkan gaya magnetik dan reaksi nuklir di dalam Matahari.
Pengaruh pastinya akan diketahui pada saat BMKG atau lembaga lainnya mengamati fenomena secara real time.
Adapun dampak aktivitas ledakan Matahari di bumi, tergantung besar kekuatan ledakannya.
Utamanya dampaknya bagi bumi yakni pada kemaknetan bumi atau berupa badai magnet bumi (Geomagnetic Storm).
Hal ini terjadi karena ledakan di permukaan matahari (korona) tersebut melontarkan plasma besar yang berisikan partikel bermuatan (angin matahari) beserta medan magnet berkecepatan tinggi yang menjalar hingga ke magnetosfer bumi.
Peristiwa lontaran massa korona itu sering disebut sebagai Coronal Mass Ejection (CME).
Saat CME menghantam medan magnet di sekitar bumi (magnetosfer), lontaran partikel bermuatan tersebut akan dibelokkan oleh lapisan magnetosfer bumi ke arah garis kutub utara dan kutub selatan.
Magnetosfer bumi adalah lapisan perisai bumi yang melindungi bumi dari pengaruh radiasi partikel bermuatan berkecepatan tinggi yang dilontarkan dari matahari.
Lapisan Bumi tersebut berbentuk seperti lingkaran dengan titik terkuatnya berada pada daerah lintang rendah (dekat equator bumi).
Karena demikian, dampak dari gangguan badai magnet bumi itu paling besar dirasakan pada daerah lintang tinggi.
Sedangkan daerah lintang rendah akan relatif aman.
Lebih lanjut BMKG menginformasikan jika dampak badai magnet bumi tersebut relatif aman untuk wilayah Indonesia.
Sebab wilayah Indonesia saat terjadi ledakan Matahari berada ada lintang rendah, karena perisai bumi dari pengaruh radiasi partikel angin matahari (magnetosfer bumi), titik terkuatnya berada pada lintang rendah.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)