Pemberhentian ini dilakukan setelah ia menjalani sidang Dewan Kehormatan Perwira terkait beberapa kasus.
Salah satunya adalah kasus penculikan aktivis yang disebut-sebut dilakukan oleh Tim Mawar.
Nama Prabowo terseret karena dialah yang membawahi Tim Mawar itu.
Riwayat Jabatan di Militer:
- Platoon Commander of Commandos Group-1 Kopassandha (1976),
- Company Commander of Commandos Group-1 Kopassandha (1977),
- Deputy Commander of Detachment-81 Kopassus (1983-1985),
- Deputy Commander of the airborne infantry battalion Kostrad (1985-1987),
- Commander of the airborne infantry battalion 328 Kostrad (1987-1991),
- Chief of brigade staff airborne infantry 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993),
- Group Commander-3/special force training center (1993-1995),
- Deputy Commander of Special Force Command (1994),
- Commander of Special Force Command (1995-1996),
- General Commander of Special Force Command (1996-1998),
- Command Commander of the Army’s strategic reserve Command (1998),
- Staff and Command Army’s School Commander (1998).
Karier di Luar Militer
Setelah pensiun dari dinas militer, Prabowo Subianto beralih menjadi pengusaha. Ia berhasil membeli Kiani Kertas dan menggantinya menjadi PT Kertas Nusantara.
Prabowo juga menguasai perusahaan Nusantara Group yang di dalamnya terdapat 27 perusahaan.
Nama mantan Pangkostrad dan Danjen Kopassus ini lalu mencuat di dunia perpolitikan menyusul keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Golkar.
Prabowo kemudian mencalonkan diri menjadi presiden dari Partai Golkar pada Konvensi Capres Golkar 2004.
Meski lolos sampai putaran selanjutnya, Prabowo kandas di tengah jalan dan kalah suara dari Wiranto sehingga tak ikut berkontestasi pada Pilpres 2004.
Kemudian, pada 2009, Prabowo pernah mencalonkan diri sebagai wakil presiden bersama capres Megawati Soekarnoputri.
Pada 2014, ia memperoleh dukungan menjadi presiden. Ia maju bersama cawapres Hatta Rajasa.
Pada Pilpres 2019, Prabowo kembali maju dengan menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres-nya. Namun, kemenangan tidak berpihak kepada mereka.
Setelah itu, pada tanggal 23 Oktober 2019, Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan ke-26 Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019 sampai 2024.
Kemudian, ia mendapatkan kenaikan pangkat istimewa dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Februari 2024 lalu.
Jokowi secara resmi menyematkan bintang empat tanda kenaikan pangkat istimewa untuk Menhan sebagai Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Prabowo Subianto.
Penyematan pangkat Jenderal TNI Kehormatan untuk Prabowo itu berlangsung dalam acara Rapat Pimpinan TNI-Polri 2024.
Adapun acara Rapim TNI-Polri itu digelar di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
"Saya ingin menyampaikan kenaikan pangkat secara istimewa Jenderal TNI Kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto," kata Presiden Jokowi dalam sambutan di acara Rapim TNI-Polri 2024, Rabu (28/2/2024).
Riwayat Jabatan di Luar Militer:
- Chairman of HKTI (2004-2009),
- Chairman of HKTI (2010-2015),
- Chairman of Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) (2001-2011),
- Commissioner Oil and Gas Company in Kazakhstan,
- Head Commissioner of PT Tidar Kerinci Agung,
- President and CEO of PT Nusantara Energy,
- President and CEO of PT Jaladri Nusantara,
- Advisory Board of Organisasi Kosgoro,
- Head of Kebangsaan University,
- Founder of Koperasi Swadesi Indonesia (KSI),
- Head of Koperasi Garuda Yaksa.
Kemenangan pada Pilpres 2024
Prabowo Subianto kembali berkontestasi dalam pemilihan presiden, kali ini ia menggandeng putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo-Gibran bersaing dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.
Pada kesempatan kali ini, Prabowo akhirnya meraih kemenangan setelah meraih 96.214.691 suara atau 58,59 persen.
Riwayat Tanda Jasa
- Bintang Kartika Eka Paksi Naraya.
- Satya Lencana Kesetiaan XVI Tahun.
- Satya Lencana Seroja Ulangan-III.
- Satya Lencana Raksaka Dharma.
- Satya Lencana Dwija Sistha.
- Satya Lencana Wira Karya.
- The First Class The Padin Medal Ops Honor dari Pemerintah Kamboja.
- Bintang Yudha Dharma Naraya.
Riwayat Publikasi
- Selamatkan Indonesia Raya (2009).
- Membangun Kembali Indonesia Raya (2014).
- Paradoks Indonesia (2015).
- Indonesia Menang (2019).
(Tribunnews.com/Deni/Fakka)(TribunnewsWiki.com/Widi)