Terlebih, lanjut Airlangga, Presiden Jokowi memiliki kedekatan dengan Partai Golkar.
Ia menyebut, pencalonan Gibran sebagai cawapres dari Prabowo Subianto adalah mandat dari Golkar.
"Bahwa Pak Jokowi itu dekat dengan Partai Golkar, dan kedua, Pak Gibran itu mendapatkan mandat dari Partai Golkar melalui mekanisme Rapimnas resmi," terang Airlangga.
Posisi yang Diberikan Golkar untuk Jokowi
Meski menyebut Jokowi sudah masuk dalam keluarga besar partainya, namun Airlangga belum mengungkapkan terkait posisi Jokowi di Golkar.
Menurut Airlangga, posisi di Golkar tergantung bagaimana kesediaan Jokowi.
"Kalau posisi tergantung beliau. Karena beliau sekarang milik bangsa. Beliau milik semua partai," ungkapnya, Rabu.
Airlangga mengatakan, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih juga punya sikap terbuka dengan Jokowi.
Ia pun menyinggung tak ada syarat tertentu bagi seseorang untuk menjadi kader Partai Golkar.
"Dan saya dengarkan tentu Pak Prabowo juga beliau juga terbuka dengan Pak Presiden."
"Kalau menjadi anggota kan enggak ada syarat," papar dia.
Baca juga: Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin Buka Suara Terkait Transisi ke Pemerintahan Baru
Kata Gibran soal Gabung Parpol
Diberitakan TribunSolo.com, Gibran sempat menanggapi soal kabar dirinya dan Jokowi bukan lagi bagian kader PDIP.
Gibran pun mengaku tidak mempermasalahkan jika dirinya benar-benar dipecat dari PDIP.
“Ya udah enggak apa-apa. Enggak apa-apa. Dipecat ya enggak apa-apa,” ungkapnya saat ditemui di kantornya, Selasa (23/4/2024).
Mengenai niatan gabung ke partai politik (parpol) lain, Gibran mengaku saat ini belum ada.