News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahfud MD Ungkap Makna Puisi 'Kembali ke Masa Depan' yang Dibacakannya saat Halal Bihalal IKA UII 

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Cawapres nomor urut 3 sekaligus Ketua Dewan Penasihat IKA UII, Mahfud MD saat membacakan puisi di acara Halal Bihalal sekaligus pagelaran seni, yang digelar oleh IKA UII di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Minggu (28/4/2024). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Penasihat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) Prof. Mahfud MD memberikan penjelasan soal makna dari puisinya yang dibawakan saat Halal Bihalal IKA UII.

Adapun dalam acara yang digelar pada Minggu (28/4/2024) itu, Mahfud membawakan puisi bertajuk 'Kembali ke Masa Depan'. 

Baca juga: Mahfud MD Bungkam saat Ditanya soal Kemungkinan Gabung Kabinet Prabowo-Gibran

Puisi itu kata Mahfud, menggambarkan seorang yang harus optimistis terhadap masa depannya.

"Ya itu puisi biasa saja ya setiap orang optimis gitu aja," kata Mahfud saat ditemui usai acara.

Dengan begitu, kata mantan Menko Polhukam RI tersebut, maka tidak ada maksud lain yang pengin dia sampaikan melalui puisi tersebut. Termasuk soal unsur politik.

Baca juga: Mahfud MD Bicara soal Nasibnya usai Kalah Pilpres 2024, Simak Lagi Perjalanan Hidupnya

"Nggak ada politisnya," singkat Mahfud.

Sebelumnya, Kontestan Pilpres 2024 Prof Mahfud MD membacakan sebuah puisi di acara Halal Bihalal sekaligus pagelaran seni yang digelar oleh Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII).

Ketua Dewan Penasihat IKA UII tersebut membawakan puisi dengan tajuk Kembali ke Masa Depan.

Dalam isi puisinya, Mahfud menyinggung kondisi perkembangan zaman yang terus berjalan.

Kata dia, seiring berkembangnya zaman saat ini, setiap insan masyarakat khusunya di Indonesia harus selalu ingat dengan apa yang menjadi janji masa lalu.

Menurut Mahfud dalam puisinya, para pendahulu bangsa memiliki tujuan agar negara ini bisa maju.

Bahkan, Mahfud juga menyinggung soal janji-janji menyejahterakan rakyat yang kerap diobral oleh kalangan elite.

Kata mantan Menko Polhukam RI itu, janji tersebut di masa depan jangan hanya menjadi impian belaka.

Dalam artian, Mahfud apa yang sudah disusun selama ini harus dilakukan dan dijalankan dengan langkah yang tegap.

Baca juga: Mahfud MD Buka Suara soal Gugatan PDIP ke PTUN

Berikut seluruh bait puisi yang dibacakan Mahfud MD yang dibacakan dalam acara Halal Bihalal sekaligus pagelaran seni tersebut:


KEMBALI KE MASA DEPAN

Roda zaman terus berputar cepat

Janji-janji masa lalu tetaplah wajib diingat

Bapak-Ibu Pendiri ingin bangsa kita terangkat

Membumbung tinggi dengan sayap harkat dan martabat

Mereka memberi kita pilar Konstitusi dan Pancasila

Untuk membentuk bangsa yang adil, makmur dan sejahtera

Itulah pedoman kita menuju masa depan yang gemilang

Agar kita terus bersatu dalam berjuang

Martabat dan harga diri bangsa bukanlah dongeng hampa

Tapi tekad kita untuk terus maju tanpa henti dan tanpa ragu

Biar dunia jadi saksi: kita anggota terhormat keluarga bangsa-bangsa

Yang tak pernah lelah mengabdi dan menghalau segala rasa pilu

Kita ingin kembali ke masa depan, dengan langkah tegap

Membangun negeri dengan tenaga, bukan dengan harap

Kita ingin adil dan setara, bukan hanya bisa meratap

Kita akan terus bergerak, dengan mata tajam yang lurus menatap

Pendidikan terbaik untuk semua, bukan hanya bagi mereka yang berpunya

Gerbang peluang harus lebar terbuka bagi segenap anak bangsa

Kesejahteraan tak boleh hanya jadi impian

Kemakmuran tak bisa hanya jadi khayalan

Kita adalah penerus setia dari perjuangan panjang para pejuang

Dengan tekad dan semangat yang semakin mekar mengembang

Di ufuk sana pasti ada cahaya terang

Yang akan kita datangi dengan keberanian bergelombang

Masa depan adalah kini, yang kita bentuk dari hari ke hari

Maka marilah kita kembali ke masa depan, dengan sepenuh dedikasi

Ingatlah betapa bangsa ini berdiri di atas keringat, airmata, dan darah

Maka betapa besar dosa mereka yang berkhianat dengan keji dan serakah

Ingatlah betapa mulia cita-cita yang pernah kita pancangkan di panggung dunia

Maka betapa pandir mereka yang menginjaknya dengan tega

Yang memperlakukannya sebagai barang loak yang tak punya harga

Kesesatan yang nyata ini harus segera dihentikan

Dan lihatlah: obor penunjuk jalan masih utuh di genggaman kita

Maka mari kita terus menapak di jalan lapang kesadaran

Mari kita kembali ke masa depan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini