News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profesor Jepang Sebut Tari Kecak Bali Diciptakan Seniman Jerman Walter Spiess, Begini Penjelasannya

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertunjukkan Tari Kecak dan sunset di Uluwatu -- Tari Kecak Bali diciptakan oleh orang Jerman, justru bukan oleh orang Bali Indonesia. Itulah yang diungkapkan Tetsuya Ohno, Profesor, Fakultas Sosiologi, Universitas Momoyama Gakuin dalam tulisannya dimuat President Online 26 April 2024 lalu.

Tari Kecak telah menjadi pribumi, tetapi tren "budaya yang diciptakan" yaitu "seni pertunjukan tradisional" ini bukan hanya jalan satu arah.

Hal ini karena dengan menjadi budaya, maka akan memperbaharui identitas masyarakat lokal dan cara berpikir masyarakat.

Perubahan kesadaran ini menyebabkan peningkatan tarian dan penemuan budaya yang lebih tradisional.

Seperti dapat dilihat dari contoh-contoh ini, budaya bukanlah peninggalan tradisi yang berlanjut dari masa lalu hingga sekarang, tetapi dapat dianggap sebagai sesuatu yang "diciptakan" di era modern.

Budaya dan tradisi tidak terus ada hingga hari ini tanpa perubahan, karena peninggalan masa lalu telah dibekukan dan dilestarikan.

Itu terus diperbarui dari hari ke hari, mengulangi penciptaan dan perubahan.

Tetsuya Ohno, Profesor, Fakultas Sosiologi, Universitas Momoyama Gakuin. Ia menyebut tari Kecak bukanlah diciptkan orang Bali namun seniman asal JermanĀ  (BayFM)

Menyingkapkan asal-usul ciptaan ini dapat membebaskan kita, "Hal ini karena jika kita memahami bahwa nilai-nilai seperti "pria harus bekerja dan wanita harus mengurus keluarga" dan "kita harus bersama pasangan yang penuh kasih selama sisa hidup kita" muncul dari titik tertentu, kita dapat melihat bahwa kekuatan mengikat mereka tidak mutlak."

Tetsuya Ohno, Profesor, Fakultas Sosiologi, Universitas Momoyama Gakuin yang lahir pada tahun 1961. Mengundurkan diri dari Sekolah Pascasarjana Studi Manusia dan Lingkungan, Universitas Kyoto. Ph.D. dalam Studi Manusia dan Lingkungan.

Setelah lulus dari Fakultas Kebijakan Olahraga dan Kesehatan di Universitas Toin Yokohama.

Saat ini menjadi profesor di Fakultas Sosiologi di Universitas Momoyama Gakuin. Setelah lulus dari Fakultas Pendidikan Jasmani universitas, ia menjadi guru di sebuah sekolah menengah pertama dengan 11 siswa yang terletak jauh di pegunungan Prefektur Kochi.

Dia bergabung dengan Japan Overseas Cooperation Volunteers (JOCV) menggunakan sistem partisipasi dalam layanan dan terlibat dalam pembinaan olahraga di Papua Nugini.

Setelah pensiun dari mengajar, ia menjelajahi dunia dengan sepeda selama lima tahun. Setelah bepergian, ia mendaftar di sekolah pascasarjana untuk belajar sosiologi dan antropologi budaya.

Ohno adalah penulis "People Who Live on the Journey: An Anthropology of Backpackers" (Sekai Shousha) dan "Around the World in 20 Years: Sociology of Adventure in the Experimental Life World" (Koyo Shobo).

Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini