"Kelihatannya komposisi Kabinet Prabowo-Gibran nanti banyak diisi parpol. Kemungkinan komposisinya bisa 55 persen parpol, 45 persen profesional, gitu," tuturnya kepada Tribunnews.com, Rabu (1/5/2024).
Ujang menilai masih banyaknya menteri dari unsur partai sebagai wujud akomodir Prabowo-Gibran kepada parpol pengusung mereka dalam Pilpres 2024.
Sehingga, sambungnya, hal ini membuat komposisi menteri yang memiliki latarbelakang sebagai profesional akan berkurang.
Bahkan, Ujang mengatakan bisa saja 60 persen menteri di Kabinet Prabowo-Gibran berasal dari kader partai pengusung.
"Itu konsekuensi dari koalisi gemoy atau koalisi gemuk yang dibangun oleh Prabowo-Gibran, ya."
"Katakanlah mengisyaratkan dukungan parpol yang besar dan banyak sehingga harus mengakomodir banyak menteri dari partai-partai itu," ujarnya.
Kendati demikian, Ujang tidak terlalu mempermasalahkan terkait menteri yang ditunjuk Prabowo-Gibran merupakan kader partai atau berlatarbelakang profesional.
Terpenting, katanya, para menteri yang sudah dipilih mampu bekerja dan berintegritas.
"Yang jelas baik (menteri) dari parpol maupun profesional, mencari orang yang hebat, bisa bekerja, dan ahli, serta menerjemahkan visi dan misi serta bisa menerjemahkan program-program hingga mengimplementasikan di kementerian," tuturnya.
Lalu, ketika ditanya terkait pos kementerian mana yang harus diisi oleh profesional, Ujang mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak boleh diisi oleh sosok dari partai.
"Yang saya lihat dan saya nilai, pos-pos proporsional yang mungkin Kementerian Keuangan, menjadi bendahara negara karena yang bersangkutan harus mengurusi uang negara. Jadi jangan diisi orang parpol," ujarnya.
Kemudian, saat ditanya juga soal pos Kementerian Koordinator (Kemenko), Ujang menganggap orang yang mengisi posisi tersebut harus bersifat kombinasi yaitu sosok yang berasal dari partai dan profesional.
"Tergantung kebutuhan dari Prabowo saja. Bisa mengangkat dari parpol dan profesional juga. Itu hak prerogratif presiden," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Kabinet Prabowo-Gibran