News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presidential Club

Pro Kontra Wacana Prabowo Bentuk 'Presidential Club': Jokowi Dukung, PDIP Pertanyakan Urgensi

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kandidat presiden Indonesia, Prabowo Subianto, memberi isyarat setelah mencelupkan jarinya dengan tinta di tempat pemungutan suara setelah ia memberikan suara dalam pemilihan presiden dan legislatif Indonesia di Bogor, Jawa Barat pada 14 Februari 2024. Wacana pembentukan Presidential Club dari Prabowo menimbulkan pro kontra. Wacana ini pun didukung Jokowi tetapi dipertanyakan urgensinya oleh PDIP.

Lantas, ketika ditanya awak media apakah perlu pertemuan 'Presidential Club' digelar seminggu sekali, jawaban tak terduga justru disampaikan Jokowi.

Dengan tertawa, mantan Gubernur DKI Jakarta itu malah ingin pertemuan digelar dua hari sekali.

"Ya dua hari sekali ya nggak apa-apa," tuturnya.

PDIP Pertanyakan Urgensi hingga Disebut Gimik Politik

Beda dengan Jokowi, PDIP justru mempertanyakan urgensi terkait dibentuknya 'Presidential Club'.

Hal ini disampaikan oleh politisi PDIP, Deddy Sitorus.

Sebenarnya, Deddy menganggap bahwa rencana Prabowo tersebut bagus, tetapi dia mempertanyakan urgensi dan fungsi dari dibentuknya 'Presidential Club'.

Menurutnya, saat ini, sudah ada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dapat bekerjasama dengan Prabowo jika sudah dilantik menjadi Presiden pada Oktober 2024 mendatang.

"Ya namanya rencana, bagus-bagus saja. Cuma memang urgensinya apa, kan sudah ada Wantimpres)," kata Deddy kepada Tribunnews.com, Jumat (3/5/2024).

Deddy mengatakan jika memang tujuan dibentuknya Presidential Club hanya untuk bertukar pikiran antar mantan Presiden RI, maka tidak perlu dijadikan sebuah lembaga institusi.

Dia beralasan lantaran setiap Presiden RI memiliki pemikiran yang berbeda sehingga ditakutkan akan membingungkan.

"Nanti malah bikin beliau bingung karena masing-masing kan punya ideologi, konteks pemerintahan dan pengalaman yang berbeda."

"Idenya sih bagus tetapi menurut saya nanti malah bikin ribet sendiri," jelas Deddy.

Baca juga: Jokowi Dukung Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club, Harap Pertemuan 2 Hari Sekali

Terpisah, politisi PDIP lainnya, Guntur Romli atau Gus Romli menganggap wacana tersebut hanyalah gimik politik.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini