"Sehingga diharapkan kebijakan yang dirumuskan dan diambil bisa lebih tepat dan optimal manfaatnya," sambungnya.
Selain itu, ia berpendapat presidential club ini juga bisa membuat suasana yang teduh dan harmonis di masyarakat.
Tanggapan PDIP
Megawati juga sejauh ini belum memberikan tanggapan soal ide itu.
Namun politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, meminta supaya mempertimbangkan secara matang wacana membentuk presidential club.
Ia mengatakan PDIP juga menunggu penjelasan secara detail dari Prabowo terkait klub presiden itu.
"Sambil menunggu kejelasan, sebagai ide layak untuk dipertimbangkan secara matang," kata Hendrawan kepada Tribunnews.com, Jumat.
"Sifatnya hanya untuk sekadar kumpul-kumpul dan silaturahim atau forum diskusi kelas tinggi untuk mengurai persoalan-persoalan strategis bangsa. Kita tunggu jabarannya," ujarnya.
Jokowi, SBY dan Megawati Satu Meja?
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai Prabowo tidak memiliki hambatan psikologis untuk berkomunikasi dengan para presiden sebelumnya.
“Sebagai sebuah lembaga, jika Prabowo selaku presiden terpilih berkehendak, maka presidential club bisa terwujud,” kata Umam, Sabtu (4/5/2024) dikutip dari Kompas.com.
Menurut dia sejauh ini, Prabowo tidak memiliki garis konflik dengan siapapun.
Ia mengungkapkan selama ini Prabowo berkomunikasi dengan Megawati Soekarnoputri dan memiliki hubungan baik dengan SBY dan Jokowi.
Namun tantangan pembentukan presidential club bakal terjadi karena hubungan Megawati dengan SBY dan Jokowi yang tak baik-baik saja.