Spanduk dengan tulisan sama juga tergantung di dinding belakang gedung STIP Jakarta.
Bahkan, adapula tugu peringatan atau memorial dengan cat hitam dan putih yang dibangun untuk memperingati kasus penganiayaan berujung kematian yang menimpa taruna bernama Agung Bastian Gultom pada 2008.
"Hindari Tindak Kekerasan Agar Tidak Terulang Lagi Peristiwa 12 Mei 2008 Yang Mengakibatkan Taruna Agung Bastian Gultom Meninggal Dunia," demikian pesan yang terpampang di tugu memorial tersebut.
Nyatanya, meski sudah banyak terpampang pesan anti kekerasan di lingkungan STIP Jakarta, tetapi penganiayaan senior ke junior terus berulang.
Baca juga: 5 Fakta Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior: Dipukul karena Salah Seragam, Ibu Pelaku Pingsan
Tentu, yang terbaru adalah kasus tewasnya taruna tingkat 1, Putu Satria Ananta Rustika di tangan Tegar Rafi Sanjaya.
Kini, jenazah Putu sudah berada di kampung halamannya di Klungkung, Bali untuk menjalani prosesi adat 'ngaben'.
Sementara, Tegar sudah ditetapkan menjadi tersangka dan terancam hukuman 15 tahun penjara.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Abdi Ryandha Sakti)(Kompas.com/Robertus Belarminus)
Artikel lain terkait Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya