Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemendikbudristek menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, teman-teman, dan seluruh warga sekolah yang menjadi korban kecelakaan rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok di Jalan Raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater Subang, Jawa Barat.
Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek Anang Ristanto mengatakan pihaknya telah berkoordinasi terkait kecelakaan tersebut.
Baca juga: Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Komisi V DPR: Kemenhub Harus Buka Data Seluruh Izin PO Bus
"Saat ini kami terus berkooordinasi erat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan SMK Lingga Kencana Depok terkait perkembangan yang terjadi," ujar Anang kepada wartawan, Senin (13/5/2024).
"Kami juga telah mengunjungi pihak keluarga korban untuk menyampaikan ungkapan belasungkawa secara langsung bagi keluarga yang tengah berduka," tambah Anang.
Anang meminta agar pihak sekolah dapat memastikan keselamatan siswa dalam kegiatan sekolah.
Baca juga: 5 Poin Pernyataan Pihak SMK Lingga Kencana setelah Kecelakaan Bus Maut di Subang
Pemerintah daerah, menurut Anang, juga harus dapat memastikan siswa proses pembelajaran.
"Kemendikbudristek terus mendorong pemerintah daerah dan satuan pendidikan untuk memprioritaskan keselamatan murid dalam semua bentuk pembelajaran yang dilakukan," tutur Anang.
Menurutnya, kecelakaan tragis ini harus menjadi evaluasi bagi semua pihak untuk memastikan keselamatan siswa.
"Musibah ini tentunya harus menjadi perhatian bagi seluruh pihak untuk terus menciptakan pembelajaran yang lebih aman dan nyaman," pungkas Anang.
Seperti diketahui, satu dari tiga bus rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater Subang, Jawa Barat pada Sabtu pukul 18.45 WIB.
Baca juga: 3 Kisah Pilu di Balik Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang
Kecelakaan itu diduga terjadi karena rem bus yang blong. Saat melewati jalan menurun bus tiba-tiba oleh ke kanan hingga menyebrangi jalur berlawanan dan menabrak mobil Feroza bernomor polisi D 1455 VCD.
Setelah menabrak mobil Feroza, bus terguling. Posisi ban kiri berada di atas, lalu bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.
Lalu, bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan. Penumpang bus berserakan di jalan. Akibat dari kecelakaan ini 11 orang tewas, terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga lokal.